kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   0,00   0,00%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Laba Aramco Turun 4,6% Kuartal I 2025, Tertekan Harga Minyak & Ketidakpastian Global


Minggu, 11 Mei 2025 / 16:03 WIB
Laba Aramco Turun 4,6% Kuartal I 2025, Tertekan Harga Minyak & Ketidakpastian Global
ILUSTRASI. Raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 4,6% pada kuartal pertama 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 4,6% pada kuartal pertama 2025.

Kinerja tertekan akibat penurunan penjualan dan meningkatnya biaya operasional di tengah ketidakpastian ekonomi global yang membebani pasar minyak mentah.

Aramco mencatat laba bersih sebesar 97,54 miliar riyal Saudi (setara US$26,01 miliar) untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2025.

Meski turun secara tahunan, capaian ini masih melampaui estimasi median dari 16 analis yang dihimpun perusahaan, yakni US$25,36 miliar.

Baca Juga: Pengiriman Saudi Aramco ke China Menurun ke Level Terendah

Saham Aramco tercatat menguat 0,64% ke level 25,00 riyal pada pukul 07:54 GMT, namun secara tahun berjalan masih turun 10,9%.

Perusahaan juga mengumumkan total dividen sebesar US$21,36 miliar untuk kuartal I, termasuk dividen berbasis kinerja sebesar US$219 juta sebuah mekanisme yang diperkenalkan sejak lonjakan harga minyak pada 2022 pasca invasi Rusia ke Ukraina.

Ketergantungan Fiskal Arab Saudi

Selama beberapa dekade, pemerintah Arab Saudi sangat bergantung pada kontribusi Aramco, termasuk dividen, royalti, dan pajak, untuk mendanai belanja negara.

Pada 2024, sektor minyak menyumbang 62% dari total pendapatan pemerintah.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan Arab Saudi membutuhkan harga minyak di kisaran US$92,3 per barel agar anggaran negara seimbang pada tahun ini.

Baca Juga: Raksasa Minyak Arab, Saudi Aramco, Akuisisi Unioil Petroleum Philippines

Kinerja Aramco ini dirilis menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Riyadh pada Selasa. Ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan China telah mengguncang pasar global dan menekan harga minyak mentah karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia.

"Perdagangan global yang tidak pasti berdampak pada pasar energi di kuartal pertama 2025, dengan tekanan terhadap harga minyak," ujar CEO Aramco Amin Nasser dalam pernyataannya.

"Namun hasil kami menunjukkan kekuatan model operasi berbiaya rendah kami."

Harga Minyak Terus Tertekan

Harga minyak mentah Brent, patokan global, telah berada dalam tren penurunan sejak mencatat level tertinggi 2025 di angka US$82,03 per barel pada Januari. Pada akhir pekan lalu, Brent ditutup di level US$63,91.

Baca Juga: Aramco Akan Memangkas Harga Jual Minyak di Asia Bulan Depan

Aramco sebelumnya menyatakan bakal membagikan dividen total sebesar US$85,4 miliar pada 2025, turun tajam dari lebih dari US$124 miliar tahun lalu.

Khusus dividen berbasis kinerja – yang pada 2024 mencapai US$43,1 miliar – anjlok hampir 98% akibat pelemahan arus kas bebas.

Free cash flow Aramco pada kuartal I tercatat sebesar US$19,2 miliar, turun 15,8% dibanding tahun sebelumnya.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×