kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Laba Aramco Turun 4,6% Kuartal I 2025, Tertekan Harga Minyak & Ketidakpastian Global


Minggu, 11 Mei 2025 / 16:03 WIB
Laba Aramco Turun 4,6% Kuartal I 2025, Tertekan Harga Minyak & Ketidakpastian Global
ILUSTRASI. Raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 4,6% pada kuartal pertama 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Fokus Capex dan Proyek Ambisius

Belanja modal (capital expenditure) Aramco naik 15,9% menjadi US$12,5 miliar pada kuartal I. Perusahaan menargetkan investasi antara US$52 miliar hingga US$58 miliar sepanjang 2025, termasuk belanja modal dan investasi eksternal.

Seiring tekanan harga minyak, Arab Saudi dikabarkan mulai menyesuaikan ambisi proyek Vision 2030, termasuk megaproyek kota futuristik di gurun, demi memprioritaskan penyelesaian infrastruktur untuk event internasional seperti Piala Dunia 2034.

Sumber Reuters menyebutkan bahwa kenaikan biaya dan keterbatasan anggaran membuat pemerintah memfokuskan dana ke proyek-proyek yang memiliki nilai strategis jangka pendek.

Saat ini, pemerintah Saudi menguasai langsung sekitar 81,5% saham Aramco, sementara 16% dikuasai oleh Dana Investasi Publik (PIF).

"Penurunan tajam harga minyak membuat pembiayaan defisit fiskal dan proyek Vision 2030 menjadi jauh lebih menantang," kata Monica Malik, Kepala Ekonom di Abu Dhabi Commercial Bank.

Baca Juga: Sinopec dan Aramco Tengah Membangun Kompleks Petrokimia Senilai US$ 10 Miliar

Produksi Akan Naik

OPEC+ yang dipimpin Saudi dan mencakup Rusia, telah menahan produksi sejak 2022 demi menopang harga.

Namun mulai Mei, blok ini sepakat menambah produksi sebesar 411.000 barel per hari (bph), jumlah yang sama juga akan berlaku pada Juni. Ini akan mengerek output Saudi dari sekitar 9 juta bph menjadi 9,37 juta bph.

CEO Amin Nasser sebelumnya menyatakan bahwa kapasitas cadangan produksi Saudi, terbesar di dunia dapat diaktifkan dalam hitungan minggu.

Baca Juga: Ini Dia 7 Lokasi Ladang Minyak Terbesar Milik Saudi Aramco

Trump, dalam pernyataan publiknya, mendesak Riyadh dan OPEC untuk menurunkan harga minyak.

Ia juga meminta Saudi meningkatkan investasinya di AS menjadi US$1 triliun, dari target sebelumnya sebesar US$600 miliar dalam empat tahun ke depan.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×