Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
MELBOURNE. Produsen minuman ringan terbesar di Australia, Coca Cola Amatil Ltd, berhasil meraih kenaikan laba bersih 9,8% di semester kedua.
Peningkatan laba didorong naiknya permintaan dari Indonesia. Selain itu, perusahaan ini juga melepas produk barunya di pasaran sehingga bisa mengurangi efek dari musim dingin.
Hari ini, Coca Cola Amatil yang berbasis di Sydney melaporkan, laba bersihnya naik menjadi A$ 284,6 juta atau setara US$ 284 miliar pada semester kedua lalu, dibanding tahun sebelumnya A$ 259,2 miliar. Adapun laba bersih selama 2010 tercatat mencapai A$ 497,3 miliar.
Perusahaan mampu meningkatkan pendapatan dan memperbesar margin keuntungan karena fokus pada minuman yang lebih menguntungkan seperti Glacéau Vitaminwater. Meskipun, sebenarnya penjualan turun 2,9% karena berkurangnya permintaan konsumen dan cuaca dingin.
Chief Executive Officer Terry Davis mengatakan, proyeksi laba untuk semester pertama tahun ini akan dilakukan pada rapat tahunan pemegang saham perusahaan pada Mei mendatang.
Kemarin, saham Coca-Cola Amatil ditutup di A$ 11,37 per saham. Tahun ini, saham ini sudah naik 4,7% dibandingkan dengan kenaikan indeks S & P/ASX 200 yang hanya 2,4%.
Sebagai informasi, sekitar 30% saham Coca Cola Amatil dimiliki oleh perusahaan pembuat minuman ringan terbesar di dunia, Coca-Cola Co. yang berbasis di Atlanta.