kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.495   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.748   48,90   0,64%
  • KOMPAS100 1.084   7,66   0,71%
  • LQ45 795   12,72   1,63%
  • ISSI 264   -0,60   -0,23%
  • IDX30 412   5,94   1,46%
  • IDXHIDIV20 479   6,52   1,38%
  • IDX80 120   1,51   1,27%
  • IDXV30 131   2,38   1,84%
  • IDXQ30 133   1,53   1,16%

Laba BHP Merosot ke Posisi Terendah 5 Tahun, Target Utang Dinaikkan


Selasa, 19 Agustus 2025 / 10:00 WIB
Laba BHP Merosot ke Posisi Terendah 5 Tahun, Target Utang Dinaikkan
ILUSTRASI. A small toy figure and mineral imitation are seen in front of the BHP logo in this illustration taken November 19, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Raksasa tambang BHP Group melaporkan kinerja laba tahunan terendah dalam lima tahun terakhir akibat tertekan harga bijih besi yang lebih lemah.

Perusahaan juga memutuskan menaikkan target utang bersih serta mengurangi belanja modal dan eksplorasi pada akhir dekade ini.

Baca Juga: Laba Merosot, Saham Indo Tambang (ITMG) Dinilai Masih Prospektif

Untuk tahun buku yang berakhir 30 Juni 2025, BHP mencatat laba yang dapat diatribusikan secara mendasar sebesar US$10,16 miliar, turun 26% dibandingkan tahun sebelumnya dan di bawah konsensus Visible Alpha sebesar US$10,22 miliar. Capaian ini menjadi yang terlemah sejak 2020.

Dividen final yang dibagikan sebesar US$0,60 per saham, lebih rendah dari US$0,74 per saham pada tahun lalu.

Secara total, dividen setahun penuh mencapai US$1,10 per saham, memang sedikit di atas konsensus US$1,01, tetapi tetap menjadi yang terendah sejak 2017.

Baca Juga: Pemerintah Mulai Cari Logam Tanah Jarang, Potensi Terbesar dari Wilayah Ini

Kinerja BHP ikut tertekan oleh tambahan pasokan bijih besi dari Australia, Brasil, dan Afrika Selatan, sementara permintaan baja di Tiongkok sebagai konsumen terbesar mengalami penurunan.

Rata-rata harga jual bijih besi BHP turun 19% sepanjang tahun, meski sebagian tertopang oleh penguatan harga tembaga yang menjadi penopang laba terbesar kedua perseroan.

CEO BHP Mike Henry menyebut, meski ketidakpastian global akibat perubahan kebijakan perdagangan, fiskal, moneter, hingga industri masih tinggi, permintaan komoditas tetap tangguh.

"Fundamental jangka panjang untuk material pembuat baja, tembaga, dan pupuk tetap kuat karena penting bagi pertumbuhan global, urbanisasi, dan transisi energi," kata Henry.

Sebagai bentuk keyakinan, BHP menaikkan target utang bersih menjadi di kisaran US$10 miliar–US$20 miliar, dari sebelumnya US$5 miliar–US$15 miliar.

Baca Juga: Puan Maharani Dukung Penuh Langkah Presiden Prabowo Tertibkan 1.063 Tambang Ilegal

Perusahaan berencana mengalokasikan belanja modal dan eksplorasi sebesar US$11 miliar dalam dua tahun ke depan, naik dari proyeksi US$9,79 miliar di tahun fiskal 2025.

Namun, mulai 2028–2030, belanja diperkirakan melambat ke rata-rata US$10 miliar per tahun.

Sebelumnya pada Juli lalu, BHP telah mengumumkan keterlambatan sekaligus potensi pembengkakan biaya hingga US$1,7 miliar pada proyek potash Jansen di Kanada.

BHP juga resmi keluar dari kepemilikan proyek nikel Kabanga di Tanzania senilai US$942 juta.

Terbaru, perusahaan setuju menjual aset tembaga di Brasil dengan nilai hingga US$465 juta.

Selanjutnya: Trump dan Von Der Leyen Bahas Konflik Ukraina, Soroti Penderitaan Anak Akibat Perang

Menarik Dibaca: Promo Maison Feerie Special Bundle 18-24 Agustus, 3 Pan Roti Favorit Cuma Rp 65.000




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×