Reporter: Dyah Megasari |
HONG KONG. Maskapai penerbangan asal Hong Kong, Cathay Pacific benar-benar menelan pil pahit secara telak. Laba Cathay di sepanjang 2012 amblas 83% akibat naiknya bahan bakar minyak (BBM).
Kinerja yang tak menggembirakan ini juga lantaran perjalanan bisnis korporasi sepanjang tahun lalu menurun.
Memang, maskapai ini masih membukukan keuntungan sebesar HK$ 916 juta. Namun, jumlah ini anjlok dari perolehan 2011 sebesar HK$ 5,5 miliar tahun sebelumnya.
Menurut Cathay permintaan untuk kargo juga turun pada saat kompetisi makin ketat sehingga laba mengecil.
"Keuntungan dari kelas premium jelas terpengaruh akibat upaya korporasi mengurangi jadwal perjalanan ini," jelas Christopher Pratt, Direktur Utama Cathay Pacific melalui sebuah pernyataan.
"Tak pastinya ekonomi, terutama menyangkut nasib negara zona Eropa, serta meningkatnya kompetisi antar maskapai turut mempersulit keadaan,” lanjutnya.
Harga BBM juga memotong keuntungan Cathay terutama untuk rute jarak jauh yang sebagian besar masih mengoperasikan pesawa model tua, yang kurang efisien penggunaan BBM-nya seperti Boeing 747-400 dan Airbus A340-300.
Cathay sudah menempuh berbagai cara untuk meningkatkan kinerja keuangan. Di antaranya adalah mengurangi rute jarak jauh dan memensiunkan pesawat yang kurang efisien demi menurunkan ongkos operasi.