Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Perusahaan mainan China Pop Mart yang mendunia lewat boneka ugly-cute Labubu Selasa (19/8/2025) melaporkan, lonjakan laba bersih hampir 400% pada paruh pertama tahun ini.
Pencapaian tersebut didorong oleh permintaan tinggi terhadap mainan koleksi tersebut serta pergeseran strategi ke pasar luar negeri dengan margin lebih tinggi.
Baca Juga: China Melarang Bank Beri Hadiah Boneka Labubu Untuk Menarik Minat Deposan
Laba bersih perusahaan naik 396,5%, sementara pendapatan melonjak 204,4%, melampaui perkiraan awal yang dipublikasikan bulan lalu.
Saat itu, Pop Mart hanya memperkirakan pertumbuhan pendapatan sekitar 200% dan kenaikan laba bersih berulang sedikitnya 350% pada paruh pertama 2025.
Saham Pop Mart telah melonjak lebih dari 200% sejak awal tahun, membuat valuasi perusahaan mainan asal China itu melampaui raksasa industri tradisional seperti Mattel (pembuat Barbie) dan Sanrio (pemilik Hello Kitty).
Pop Mart dikenal dengan strategi penjualan lewat “blind box”, di mana pembeli tidak mengetahui desain figurine yang akan mereka dapatkan hingga membuka kemasan.
Baca Juga: Rekor! Mainan Blind Box Labubu Terjual Seharga Rp 2,6 Miliar di Balai Lelang Beijing
Salah satu faktor pendorong popularitas Labubu adalah dukungan selebritas dunia, termasuk Lisa dari grup K-pop Blackpink, penyanyi Rihanna, hingga mantan bintang sepak bola David Beckham.
Pop Mart berjanji akan menambah pasokan boneka Labubu, yang sejauh ini kerap ludes di berbagai toko di dunia.
CEO Wang Ning bahkan menyebut dalam wawancara dengan media pemerintah China bulan lalu bahwa mulai September, penjualan Labubu bisa menembus 10 juta unit per hari.
Labubu dikategorikan dalam lini karakter “The Monsters” milik Pop Mart.
Pada paruh pertama 2025, lini ini membukukan pendapatan sebesar 4,81 miliar yuan (US$669,88 juta), atau sekitar 34,7% dari total pendapatan perusahaan.
Baca Juga: Pamor Labubu Buat Laba Popmart Melonjak 188%
Selain itu, ada empat lini intellectual property (IP) lain yang masing-masing menyumbang lebih dari 1 miliar yuan, termasuk “Molly” dan “Crybaby”.
Saat ini Pop Mart telah memiliki 571 toko, 40 di antaranya baru dibuka pada semester pertama tahun ini serta 2.597 mesin penjual otomatis (robot shops) yang tersebar di 18 negara dan wilayah.