kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Label manipulator dicabut, penguatan yuan terbesar sejak Juli 2019


Selasa, 14 Januari 2020 / 10:16 WIB
Label manipulator dicabut, penguatan yuan terbesar sejak Juli 2019
ILUSTRASI. Ilustrasi mata uang yuan dan dollar AS. REUTERS/Jason Lee/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Mata uang yuan China menguat ke level paling perkasa sejak Juli 2019. Kondisi ini terjadi pasca Kementerian Keuangan AS mencabut label manipulator mata uang atas China. 

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, nilai tukar yuan di pasar onshore menguat 0,24% dan mendekati level 6,8760 per dollar AS. Ini merupakan level terkuat yuan sejak 26 Juli 2019 lalu, setelah People's Bank of China (PBOC) mematok nilai tukar harian yuan ke level terkuat dalam lima bulan terakhir. 

Sementara itu, nilai tukar yuan di pasar offshore menguat ke 6,877 per dollar AS, juga posisi paling perkasa sejak 26 Juli 2019 setelah menguat hampir 0,5% pada sesi sebelumnya. 

Reuters menyebut, keputusan Kementerian Keuangan AS diambil sebelum Beijing dan Washington dijadwalkan untuk menandatangani kesepakatan dagang fase satu untuk meredakan perang dagang yang sudah berlangsung selama 18 bulan lamanya. Adapun dokumen atas kesepakatan tersebut akan dirilis pada Rabu. 

Baca Juga: Makin mesra, AS dikabarkan bakal cabut label manipulator mata uang atas China

"Sejujurnya, saya rasa pencabutan label itu hanya simbolis semata dan berdampak kecil pada market," jelas Tommy Xie, head of Greater China research OCBC Bank di Singapura kepada Reuters. 

Dia menambahkan, "Meski demikian, ini langkah baik menjelang penandatangan kesepakatan dagang fase pertama besok."

Xie juga menjelaskan, pematokan nilai tukar yuan oleh bank sentral juga menandakan akan terjadinya penguatan lebih lanjut untuk yuan. "Dan ini berarti PBOC cukup nyaman dengan penguatan yuan, dan tidak mau membuat China terlihat buruk menjelang penandatangan kesepakatan," tambanya. 

Namun, sejumlah trader tidak terlalu bullish terhadap yuan. 

Baca Juga: Bursa Asia menguat sehari menjelang penandatanganan kesepakatan AS-China

"Gelombang apresiasi yang terjadi sudah mencapai batasnya. Sejumlah faktor uang mendorong yuan sudah price in," jelas salah seorang trader di bank asing di Shanghai kepada Reuters

Sejumlah investor juga bertaruh atas penguatan yuan seiring semakin dekatnya waktu penandatanganan kesepakatan dagang pada bulan ini. Hal itu menyebabkan mata uang Negeri Panda berubah menjadi haven. 




TERBARU

[X]
×