kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lagi, Toshiba digugat investor US$ 162,3 juta


Kamis, 13 Oktober 2016 / 17:15 WIB
Lagi, Toshiba digugat investor US$ 162,3 juta


Sumber: Reuters | Editor: Rizki Caturini

TOKYO. Sejumlah pemegang saham Toshiba Corp. menggugat perusahaan ini senilai 16,7 miliar yen atau setara US$ 162,3 juta. Pemegang saham yang sebagian besar berasal dari perusahaan ini asing menggugat Toshiba di pengadilan Tokyo atas skandal akuntansi yang dilakukan produsen elektronik ini pada tahun lalu.

Terungkap bahwa Toshiba melakukan manipulasi keuangan sebesar US$ 1,3 miliar. Dalam pernyataan pada Kamis (13/10) yang dikutip Reuters, sebanyak 45 pemegang saham yang tidak disebutkan identitasnya dinilai tengah mencari kompensasi atas kerugian yang disebabkan oleh penghitungan akuntansi yang dinilai tidak tepat.

Produsen laptop tersebut telah digugat setidaknya oleh 15 kelompok dan individu sejakĀ  2008. Termasuk pada Juni lalu kelompok Dana Pensiun Publik Jepang atau GPIF yang menjadi salah satu dana pensiun terbesar di dunia yang memiliki saham Toshiba.

CEO Toshiba Satoshi Tsunakawa menolak untuk mengomentari gugatan yang berasal dari Dana Pensiun tersebut. Seperti dikutip Wall Street Journal pada Juni lalu, Tsunakawa mengatakan pihaknya masih menunggu dan melihat perkembangan klaim hukum terhadap perusahaan. "Perjalanan kita untuk mengembalikan kepercayaan investor, "katanya.

Skandal Toshiba membuat Perdana Menteri Shinzo Abe ikut mengimbau agar perusahaan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas mereka kepada pemegang saham. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menarik lebih banyak investasi asing.

Kasus ini menjadi gugatan terbesar, karena perusahaan harus mencari dana 15,3 miliar yen untuk membayar dana kompensasi. Agustus lalu, Jepang Trustee Service turut menggugat Toshiba dengan nilai 12 miliar yen.

Toshiba hingga kini masih berusaha memperbaiki reputasi dan harga sahamnya akibat skandal ini. Budaya perusahaan yang tidak memberi ruang bagi karyawan untuk menanyakan hal-hal yang dianggap mencurigakan di dalam perusahaan kepada atasan membuat skandal ini terjadi.




TERBARU

[X]
×