kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laju inflasi produsen China naik pada April


Kamis, 09 Mei 2019 / 10:20 WIB
Laju inflasi produsen China naik pada April


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Laju inflasi produsen China pada April naik, tertinggi dalam empat bulan didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi dan naiknya permintaan sebagai imbas dari banyaknya stimulus yang digelontorkan China.

Mengutip Reuters, merujuk data resmi yang dirilis Kamis (9/5) inflasi konsumen juga meningkat, naik dengan kecepatan tertinggi dalam enam bulan karena kenaikan harga daging babi karena masalah pasokan sebagai imbas dari kasus epidemi demam babi.

Biro Statistik Nasional (NBS) mengungkapkan, indeks harga produsen (PPI) China pada April naik 0,9% dari periode yang sama tahun lalu dan merupakan laju tercepat sejak Desember. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh kenaikan harga minyak dan gas. Sebagai perbandingan, pada Maret 2019 PPI China sebesar 0,4%.

Sebagian besar kenaikan PPI China didorong oleh penambangan bijih besi dengan kenaikan harga 10,6% per tahun, naik dari 5,8% pada Maret.

Untuk menahan perlambatan ekonomi yang lebih tajam, China memiliki banyak proyek infrastruktur skala besar yang mendorong harga bahan bangunan.

Peningkatan inflasi produsen di China ini menunjukkan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini secara perlahan merespon dukungan, karena pemerintah yang berwenang sedang berupaya mengatasi risiko eksternal seperti ketegangan perdagangan dengan AS yang meningkat secara tidak terduga pekan ini.

Namun, beberapa analis tetap khawatir tentang kondisi sebenarnya, yakni dari permintaan yang mendorong ekonomi China.

"Ke depan inflasi makanan yang lebih tinggi mungkin akan terus mendorong inflasi konsumen (CPI) dalam beberapa bulan mendatang," ungkap ekonom senior China Economist Julian Evans-Pritchard seperti dikutip Reuters Kamis (9/5).

"Tetapi dengan pertumbuhan ekonomi yang tidak mungkin mencapai pemulihan yang kuat dan harga komoditas industri yang kemungkinan akan turun dalam waktu lama, kami tidak mengantisipasi banyak kenaikan PPI dan CPI non pangan."

Sementara itu, inflasi konsumen (CPI) China pada April naik 2,5% dibanding periode yang sama tahun lalu yang didorong oleh kenaikan harga daging babi.

Pada April 2019, harga daging babi di China naik 14,4% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sebelumnya harga daging babi juga naik dalam dua bulan berturut-turut. 

Bahkan, bulan lalu Kementerian Pertanian China memperkirakan harga daging babi akan naik hingga 70% pada semester II-2019 karena wabah debab babi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×