Sumber: Bloomberg | Editor: Edy Can
TAIPEH. Jadi perusahaan hebat bukan berarti bisa mendapat privilege. Ini yang terjadi dengan Alibaba Group Holding Ltd.
Pemerintah Taiwan telah meminta Alibaba keluar dari negara tersebut paling lambat akhir Agustus tahun ini. "Kami meminta Alibaba keluar. Kami hanya ingin investor dari daratan China mematuhi peraturan kami," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Eksekutif Komisi Investasi Kementerian Perindustrian Taiwan.
Pemerintah Taiwan menilai Alibaba telah melanggar peraturan investasi negara tersebut karena mendaftarkan diri sebagai perusahaan asal Singapura pada 2008 silam. Padahal, saat menawarkan saham perdana pada 2014 lalu, Alibaba ternyata mendeklarasikan diri sebagai perusahaan asal China.
Pemerintah Taiwan sendiri mengharuskan perusahaan China yang berinvestasi di negara tersebut harus mendapatkan lampu hijau dari badan investasi Taiwan. "Anak usaha Alibaba tersebut ternyata tidak mendapatkan izin dari kantor saya," kata Chang.
Seperti korporasi China pada umumnya, Alibaba bergantung pada induk usaha untuk beroperasi dan mengumpulkan dana di luar negeri dengan menggunakan identitas perusahaan yang terdaftar di Amerika Serikat.
Menanggapi permintaan pemerintah Taiwan itu, Alibaba akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. "Kami akan aktif berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk mengklarifikasi isu tersebut dan bila perlu akan mengambil langkah tertentu untuk melindungi legitimasi Alibaba," kata perusahaan tersebut lewat surat elektronik.
Pemerintah Taiwan sendiri tidak bisa menjamin akan memberikan izin kepada Alibaba dalam waktu mendatang. Salah satu pilihannya adalah menjual anak usaha tersebut kepada investor lain.