Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
BEIJING. Saham Alibaba Group Holding Ltd sempat anjlok 10% di awal perdagangan bursa Amerika Serikat (AS) setelah melaporkan kinerja kuartal IV-2014, Kamis (29/1). Alibaba ditutup dengan penurunan saham 8%.
Perusahan e-commerce terbesar asal China ini melaporkan pendapatan US$ 4,22 miliar pada kuartal IV atau hanya naik 40% dibanding periode yang sama tahun 2013. Angka ini meleset dari ekspektasi analis dengan kenaikan 60%. Rata-rata perkiraan analis yang disurvei Thomson Reuters, pendapatan sebesar US$ 4,45 miliar.
Laba per saham (EPS) mencapai US$0,81 mengalahkan perkiraan $ 0,75.
Namun, investor merasa lebih kecewa karena pencapaian pendapatan, ketimbang EPS yang memuaskan. “Ketika Alibaba mengatakan akan berekspansi, investasi dan menambah SDM, pasar berekspektasi akan ada kenaikan top line (pendapatan) dan laba bersih akan turun. Tapi hasilnya adalah kebalikannya,” kata Tian Hou, Analis TH Capital di Beijing, dikutip Reuters.
Pada kesempatan itu, Alibaba tidak membahas rencana induknya, Yahoo Inc yang akan menjual 15% kepemilikannya. Namun, manajemen menyinggung tentang tuduhan regulator, Administrasi Negara untuk Industri dan Perdagangan Cina (SAIC) bahwa Alibaba menjual barang palsu.
Wakil Ketua Eksekutif Alibaba Joe Tsai tidak menggunakan panggilan regulator Cina pasca-hasil konferensi . Tsai mengatakan, laporan yang dipublis regulator cacat karena Alibaba tidak melihat laporan sebelum diterbitkan, juga belum meminta publikasi ditunda.
Executive Vice Chairman Alibaba Joe Tsai mengatakan, laporan tersebut cacat dan tanpa pembuktian.
Volume kotor merchandise (GMV), atau jumlah transaksi perdagangan online Alibaba naik 49% menjadi US$ 127 miliar. Transaksi melalui ponsel GMV terus tumbuh yang kontribusinya sekitar 42% dari total GMV, naik dari 36 persen dari kuartal sebelumnya.
Jumlah pengguna aktif bulanan lewat ponsel hampir dua kali lipat dari kuartal yang sama tahun sebelumnya menjadi 265 juta. Pembeli aktif tahunan keseluruhan tumbuh 45 % menjadi 334 juta dari 307 juta pada kuartal III, melebihi populasi Amerika Serikat.