Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Pagi ini, saham-saham di Bursa Tokyo melempem. Alhasil, kondisi itu membuat indeks Nikkei mengalami penurunan lebih dari 1%. Sentimen negatif yang bermain hari ini antara lain data ekonomi dan prediksi pendapatan sejumlah perusahaan yang memberikan tanda-tanda bahwa resesi global masih akan berlangsung dalam waktu yang lama.
Sejumlah perusahaan di Jepang mengalami penurunan terparah. Salah satunya adalah Nintendo Co, yang harga sahamnya melorot setelah memangkas target penjualannya untuk Wii game machine. Nintendo juga memproyeksikan akan mengalami penurunan laba pertama dalam lima tahun terakhir.
Kondisi serupa juga dialami Toshiba Corp yang merupakan produsen chipmaker terbesar dunia. Saham Toshiba turun tajam setelah membukukan kerugian dalam kinerja kuartal empat 2008 dan pernyataan Goldman yang mengatakan Toshiba kemungkinan harus menjual saham baru untuk meningkatkan modal kerjanya.
Sementara itu, perusahaan ritel terbesar Jepang, Seven & I Holdings Co, juga melorot 1,4% pagi ini. Hal itu terjadi setelah anggaran belanja konsumen Jepang turun drastis melampaui prediksi para analis.
Pada pukul 09.04 di Tokyo, Nikkei terpuruk di zona merah dengan penurunan 1,5% atau 119,44 poin menjadi 8.131,80. Padahal, pada minggu ini, Nikkei sudah mengalami kenaikan 5% akibat optimisme dari rencana paket stimulus yang digembar-gemborkan Presiden AS Barack Obama.
"Adanya pengharapan akan kebijakan nyata dari pemerintah dibayar mahal oleh pasar. Saat ini, investor lebih fokus pada penurunan di perekonomian global," kata Soichiro Monji, chief strategist Daiwa SB Investment.