Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
Investigasi AFP tahun lalu menemukan puluhan kuburan telah dihancurkan di wilayah tersebut, meninggalkan sisa-sisa kerangka manusia dan batu bata dari makam yang rusak tersebar di seluruh negeri.
Tapi, China bersikeras, penduduk Xinjiang menikmati kebebasan beragama sepenuhnya.
Mengutip Channel News Asia, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pekan lalu, ada sekitar 24.000 masjid di Xinjiang, jumlah yang "lebih tinggi dibanding banyak negara Muslim".
Laporan pada Jumat (26/9) muncul sehari setelah ASPI menyatakan telah mengidentifikasi jaringan pusat penahanan di wilayah itu, jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
China menyebutkan, jaringan kamp di Xinjiang adalah pusat pelatihan kejuruan, yang diperlukan untuk melawan kemiskinan dan anti-ekstremisme. Dan, Wang bilang, penelitian ASPI di pusat-pusat pelatihan itu "sangat dipertanyakan".