kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Larangan Impor Emas dari Rusia Diprediksi akan Mengangkat Nilai Rubel


Selasa, 28 Juni 2022 / 10:40 WIB
Larangan Impor Emas dari Rusia Diprediksi akan Mengangkat Nilai Rubel
ILUSTRASI. Emas batangan.


Sumber: New York Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK TIMES. Negara-negara anggota G7 pekan lalu resmi melarang impor emas Rusia demi menjauhkan negara itu dari rantai keuangan global. Namun, langkah ini justru diprediksi akan menopang nilai rubel yang kini semakin tertekan.

Larangan impor emas jelas akan mengurangi satu lagi sumber pendapatan Rusia. Para eksekutif bisnis yang ada di lingkaran Presiden Vladimir Putin pun diprediksi akan terkena dampaknya.

Banyak tokoh bisnis dan miliarder Rusia diketahui telah membeli emas batangan dengan harapan mampu melemahkan dampak sanksi.

Baca Juga: Rusia Bombardir Pusat Perbelanjaan di Ukraina, 13 Orang Dilaporkan Tewas

Di sisi lain, pengacara keamanan nasional di Foley & Lardner, Christopher Swift, menilai bahwa keputusan itu nantinya akan membuat bank sentral Rusia mendongkrak pembelian emas yang diproduksi di dalam negeri.

Emas yang dipegang bank sentral Rusia itu diperkirakan bernilai US$100 miliar hingga US$140 miliar. Swift menyebut cara itu bisa membantu menopang nilai mata uang rubel. 

"Pada dasarnya ini adalah pengetatan sanksi secara bertahap daripada eskalasi yang signifikan. Jika tujuannya adalah untuk melemahkan kemampuan ekonomi Rusia di tengah perang, ini memang tindakan yang perlu, tapi tidak cukup kuat," kata Swift kepada New York Times.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada hari Minggu (26/6) dengan percaya diri mengatakan larangan impor emas akan memberi pukulan telak terhadap pemerintahan oligarki Rusia.

Baca Juga: Paksa Putin Setop Perang, AS, Inggris, Jepang dan Kanada Larang Impor Emas dari Rusia




TERBARU

[X]
×