kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laut China Selatan: Alarm bagi Taiwan, Indonesia siaga penuh


Selasa, 22 September 2020 / 09:32 WIB
Laut China Selatan: Alarm bagi Taiwan, Indonesia siaga penuh
ILUSTRASI. Kapal destroyer Type 052D milik China


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi di Laut China Selatan makin memanas beberapa waktu terakhir. China sepertinya semakin menegaskan kepemilikannya terhadap wilayah yang kaya akan sumber daya tersebut. Laut China Selatan merupakan rute utama pengiriman perdagangan global. Selain itu, wilayah ini juga kaya akan ikan dan kemungkinan cadangan minyak dan gas. 

Berikut perkembangan terkini di Laut China Selatan:

- China mengirim pesawat tempur ke Taiwa

Pesawat tempur China tampak berseliweran melintasi selat sempit yang memisahkan daratan dengan Taiwan dengan frekuensi hampir 40 kali pada hari Jumat dan Sabtu.

Melansir CNN, secara keseluruhan, serangan berulang, yang datang dari berbagai arah dan melibatkan kombinasi jet tempur canggih dan pembom berat, menandai peningkatan signifikan dalam ketegangan lintas selat.

Baca Juga: China rilis video: Jet tempur H-6K ledakkan replika pangkalan udara Guam AS

"Apa yang kita lihat sekarang bukan hanya situasi di seberang Selat Taiwan, tetapi situasi regional. Aktivitas militer China baru-baru ini, terutama dalam beberapa hari terakhir, jelas merupakan ancaman kekuatan, yang merupakan bagian dari serangan verbal dan ancaman militer mereka melawan Taiwan," jelas Presiden Tsai Ing-wen kepada wartawan Minggu seperti dikutip CNN.

Peningkatan aktivitas militer Tiongkok terjadi ketika Keith Krach, Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk urusan ekonomi, energi dan lingkungan, mengadakan pertemuan di ibu kota pulau Taipei, menjelang upacara peringatan pada hari Sabtu untuk mantan Presiden Taiwan Lee Teng-hui.

Baca Juga: Jenderal AS beberkan rencana Pentagon hadapi perang nuklir dengan Rusia & China

Reuters memberitakan, Taiwan mengatakan pada hari Senin (21/9/2020) bahwa angkatan bersenjatanya memiliki hak untuk membela diri dan melakukan serangan balasan di tengah "pelecehan dan ancaman".



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×