kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Lebih dari 8.500 tentara anak terjun ke medan konflik sepanjang 2020


Sabtu, 26 Juni 2021 / 10:30 WIB
Lebih dari 8.500 tentara anak terjun ke medan konflik sepanjang 2020


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Pada dasarnya, daftar hitam dibuat PBB untuk membuat negara-negara malu di di komunitas internasional. Pada 2017, Guterres membagi daftar hitam ke dalam dua kategori untuk meredam kontroversi terkait standar penentuan yang bias.

Kategori pertama untuk negara yang telah menerapkan langkah-langkah untuk melindungi anak-anak. Sementara kategori kedua untuk negara yang belum menerapkan langkah-langkah apa pun.

Pada pertemuan Senin lalu, PBB melakukan perubahan yang cukup signifikan dalam daftar hitam. Myanmar dimasukkan ke dalam kategori kedua karena membunuh, melukai, dan melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak.

Menemani Myanmar, ada Suriah yang terbukti melakukan perekrutan tentara anak-anak, pembunuhan, melukai dan melakukan kekerasan seksual. Serangan terhadap sekolah dan rumahsakit juga menjadi pertimbangan utama.

Selanjutnya: PBB: Jumlah pekerja anak melonjak untuk pertama kalinya dalam dua dekade




TERBARU

[X]
×