CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Lepas Dari Tekanan Regulasi China, Ant Berencana Buyback Saham


Minggu, 09 Juli 2023 / 14:02 WIB
Lepas Dari Tekanan Regulasi China, Ant Berencana Buyback Saham
Pendiri Ant Group Jack Ma. Lepas Dari Tekanan Regulasi China, Ant Berencana Buyback Saham.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ant Group Co, unit financial Alibaba, berencana melakukan buyback saham 7,6% sahamnya dengan harga 567,1 miliar yuan (US$78,5 miliar), hampir 70% lebih rendah dari kapitalisasi pasar pada 2020 ketika perusahaan akan IPO tetapi batal.

Hal ini merupakan upaya untuk mempertahankan dan menawarkan jalan keluar bagi investor yang terjebak ketika perusahaan ini diselidiki selama bertahun-tahun.

Dikutip dari Bloomberg, Setelah dua tahun dalam penyelidikan, Regulator China akhirnya menjatuhkan denda lebih dari US$ 1 miliar kepada Ant dan Tencent Holdings Ltd Jumat lalu.

Regulator yang dipimpin bank sentral China mendenda Ant dan afiliasinya dengan total 7,12 miliar yuan. Sementara Tencent dikenakan denda 2,99 miliar yuan. Penetapan denda tersebut sekaligus mengakhiri penyelidikan mereka selama dua tahun terhadap perusahaan tersebut.

Baca Juga: Alibaba Group Memecah Perusahaan Menjadi Enam Unit Bisnis

Ant sendiri telah menyelesaikan perombakan manajemen sebagaimana yang diperintahkan regulator, begitu juga dengan menekan profitabilitas dan mengatur pinjaman dan asuransi hingga manajemen aset.

Di sisi lain, saham Tencent dan afiliasi Ant yang tergabung dalam Alibaba Group Holding Ltd, melonjak di perdagangan New York. Hal ini menunjukkan pelonggaran pembatasan terhadap Ant yang merupakan korban dari tindak keras Presiden Xi Jinping. 

Ini juga mengirimkan sinyal kuat dimana para pembuat kebijakan melaksanakan janjinya untuk mendukung industri ini.

Dengan berakhirnya pengetatan regulasi, Ant dapat kembali fokus menghabiskan lebih banyak waktu untuk membangun bisnisnya kembali, bahkan menghidupkan kembali IPO-nya.

Sementara itu rencana Ant untuk buyback, dapat mengurangi tekanan dari investor pra-IPO yang ingin keluar karena penurunan valuasi perusahaan. Pasalnya para investor global telah bergulat terkait bagaimana menilai investasi mereka di Ant yang dilakukan sejak tahun 2018 ketika perusahaan ini bernilai US$ 150 miliar.

Baca Juga: Rencana Alibaba Bikin Saham Perusahaan Teknologi China Menguat

Para investor tersebut di antaranya adalah Silver Lake Management LLC, Warburg Pincus LLC, dan Carlyle Group Inc, mereka termasuk di antara perusahaan yang menjadi investor terbesar di Amerika Serikat dalam putaran pendanaan tersebut. 

Perusahaan lain yang juga menyuntikkan dananya adalah GIC Singapura, Khazanah Nasional Berhad, Canada Pension Plan Investment Board, dan Temasek Holdings.

Buyback Saham Ant

Ant berencana mengalihkan saham yang dibeli kembali menjadi insentif untuk staf perusahaan dengan tujuan menarik para talenta.

Maklum saja investor individual dari dua entitas tersebut menjadi pemegang saham mayoritas Ant, yang mana sebagian besar adalah para eksekutif Ant, yang telah secara sukarela memutuskan untuk tidak menjual sahamnya kembali ke Ant karena komitmen jangka panjangnya kepada perusahaan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×