Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Baidu Inc mengumumkan akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham setelah mencatatkan pendapatan yang lebih baik dari target.
Itu mencerminkan bahwa bisnis layanan komputasi awal perusahaan teknologi China itu bisa mengimbangi penurunan pendapatan iklan di tengah perlambatan ekonomi China.
Dilansir Bloomberg, Rabu (22/2), Baidu menorehkan pendapatan 33,1 miliar yuan atau setara US$ 4,8 miliar selama kuartal IV 2022. Capaian ini stabil secara tahunan dan lebih tinggi dari target yang diharapkan sebelumnya sebesar 32,1 miliar yuan.
Baca Juga: Regulator China Izinkan Unit Konsumer Ant Group Tambah Modal US$ 1,5 Miliar
Sementara laba bersihnya yang dikantongi naik hampir tiga kali lipat menjadi 5 miliar yuan selama kuartal tersebut, didorong keuntungan dari sisi investasi.
Baidu saat ini sedang mengantisipasi kebangkitan ekonomi China. Sejak Desember lalu, Beijing telah menghapus sebagian besar pembatasan Covid-19.
Raksasa teknologi China itu kemungkinan dalam mode ekspansi setelah satu tahun melakukan efisiensi dengan memangkas biaya dan berhati-hati melakukan ekspansi untuk bisa tetap menjaga keuntungan.
Baidu juga saat ini dalam perlombaan mengembangkan layanan chatbox berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dipimpin oleh OpenAI dengan layanan ChatGPT. Perusahaan mesin pencarian China ini berencana untuk meluncurkan Ernie Bot dan menyematkan AI dalam layanan pencarian andalannya pada bulan Maret.
Baca Juga: Wall Street Melaju Kencang Saat Musim Laporan Pendapatan Makin Meriah
Sejauh ini, mitra dari pembuat mobil hingga situs berita menyatakan bahwa mereka akan menggunakan alat Baidu dalam bisnis mereka.
Baidu berencana menjadikan Ernie sebagai bagian integral dari semua lini bisnis utama mulai dari pencarian dan speaker pintar hingga platform perangkat lunak cloud dan mobil, kata pendiri Robin Li dalam memo internal yang dilansir Bloomberg News.
“Perkembangan teknologi AI berada pada titik balik, yang pasti akan mengubah semua jenis bisnis dan industri. Baidu adalah contoh terbaik dari pertumbuhan jangka panjang untuk pasar AI China.” kata Li.