Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Jack Ma kembali apes. Pasalnya, pemerintah China kembali melakukan tindakan keras terhadap Jack Ma, selaku Co-founder raksasa e-commerce Alibaba dan Ant Group. Terbaru, miliarder asal China ini telah melepaskan kontrol terhadap perusahaan financial technology (fintech) raksasa China, Ant Group.
Seperti dilansir Bloomberg pada Sabtu (7/1), Jack Ma melepaskan hak kendali Ant Group lantaran miliarder itu kembali mendapatkan tindakan keras dari pemerintah China.
Ant Group dan Alibaba telah mendapatkan tindakan keras dari pemerintah China atas berbagai masalah, seperti perilaku monopolistik hingga hak-hak konsumen.
Baca Juga: Ant Group Founder Jack Ma to Give Up Control in Key Restructuring
Alibaba dan Ant telah menghadapi hukuman dari regulator China selama dua tahun terakhir. Alibaba dipukul dengan rekor denda mencapai US$ 2,8 miliar untuk pelanggaran antimonopoli.
Sedangkan Ant yang memiliki platform pembayaran digital populer Alipay, telah dipaksa untuk mengatur ulang operasi dan strukturnya setelah China membatalkan IPO senilai US$ 37 miliar pada November 2020.
Sebagaimana diketahui, Jack Ma telah menghilang dari sorotan publik setelah dirinya memberikan pidato yang mengkritik regulator China di Shanghai pada tahun 2020. Sejak mendapatkan tindakan keras dari pemerintah, Ant Group lalu gencar melakukan sumbangan untuk amal agar sejalan dengan visi dari Presiden Xi Jinping yaitu “kemakmuran bersama.”
Ant juga berfokus pada perombakan operasi bisnisnya untuk menenangkan pemerintah China. Lepas kendalinya Jack Ma Ant Group berdampak pada perusahaan yang harus menunggu lebih lama lagi untuk memulai kembali penawaran umum perdananya (IPO).
Baca Juga: Regulator China Izinkan Unit Konsumer Ant Group Tambah Modal US$ 1,5 Miliar
Perusahaan memang tidak dapat mendaftar IPO secara domestik jika mereka melakukan perubahan susunan perusahaan dalam tiga tahun terakhir atau dalam dua tahun terakhir, jika mendaftar di pasar STAR Shanghai. Untuk bursa saham Hong Kong, masa tunggu ini adalah satu tahun.
Raksasa fintech Jack Ma sebelumnya telah siap untuk melakukan listing terbesar di dunia pada tahun 2020. Namun, rencana itu dibatalkan karena regulator China melancarkan tindakan keras terhadap industri tersebut.
Adapun, Jack Ma tetap akan memegang hak suara dan kepentingan ekonomi di perusahaan setelah adanya perubahan ini. Dalam pengajuan pada bulan Juli, afiliasi Alibaba Group Holding Ltd menegaskan kembali bahwa Jack Ma bermaksud untuk mengurangi dan selanjutnya membatasi kepentingan ekonomi langsung dan tidak langsungnya di Ant Group dari waktu ke waktu hingga persentase yang tidak melebihi 8,8%.