kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Lezat tapi Berbahaya, Sering Makan Ramen Bisa Tingkatkan Risiko Kematian


Rabu, 24 September 2025 / 04:04 WIB
Lezat tapi Berbahaya, Sering Makan Ramen Bisa Tingkatkan Risiko Kematian
ILUSTRASI. Jenis mie Jepang: Ramen


Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Konsumsi ramen yang sering, terutama dalam bentuk kuahnya, dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dini pada beberapa individu. Ini merupakan hasil dari studi baru di Jepang.

Mengutip The Independent, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, Health and Ageing ini melakukan penilaian komprehensif terhadap asupan mi di antara 6.500 peserta dari Prefektur Yamagata, Jepang.

Para peneliti mengklasifikasikan peserta menjadi empat kelompok berdasarkan frekuensi konsumsi ramen mereka: kurang dari sebulan sekali, satu hingga tiga kali sebulan, sekali atau dua kali seminggu, dan mereka yang makan mi tiga kali atau lebih seminggu.

Para peserta juga dipantau selama sekitar 4,5 tahun, dan kematian yang terjadi selama periode ini juga dilacak melalui catatan resmi.

Sebagian besar peserta makan ramen setidaknya sebulan sekali, dengan hampir 1 dari 3 orang memakannya setiap minggu, catat studi tersebut.

Selama masa tindak lanjut, 145 orang meninggal – 100 orang meninggal karena kanker, 29 orang meninggal karena penyakit jantung.

Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi mi ramen yang sering mungkin terkait dengan risiko kematian yang lebih tinggi pada pria berusia di bawah 70 tahun.

Baca Juga: Berbahayakah Air Rebusan Mi Instan? Simak Penjelasan Ahli Gizi

Para peneliti memperingatkan bahwa studi ini bersifat observasional dan tidak membuktikan bahwa ramen secara langsung menyebabkan kematian dini.

Mereka yang minum setidaknya setengah dari sup, yang biasanya mengandung konsentrasi garam yang tinggi, dan juga makan ramen seringkali memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, menurut studi tersebut.

Orang yang minum alkohol dan makan ramen lebih dari tiga kali seminggu memiliki risiko kematian sekitar tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi ramen dalam jumlah sedang, kata para ilmuwan.

"Mi ramen dan supnya mengandung kadar garam yang tinggi; oleh karena itu, konsumsi yang sering dapat menyebabkan kadar natrium yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan garam, seperti stroke dan kanker lambung," tulis para peneliti.

Orang yang sering mengonsumsi ramen cenderung laki-laki, berusia lebih muda, kelebihan berat badan, perokok, peminum alkohol, dan lebih mungkin menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, ungkap penelitian tersebut.

Tonton: Istana Sebut Kenaikan Gaji ASN 2026 Belum Pasti, Masih Akan Lihat Kondisi Keuangan

"Studi ini menunjukkan bahwa penduduk komunitas Jepang sering mengonsumsi mi ramen dan asupan tinggi dikaitkan dengan berbagai penyakit penyerta," tulis para ilmuwan.

"Konsumsi mi ramen yang sering mungkin dikaitkan dengan risiko kematian pada pria berusia kurang dari 70 tahun dan mereka yang mengonsumsi lebih dari 50 persen kuah mi dan alkohol," tulis mereka dalam penelitian tersebut.

Namun, mereka menyarankan untuk membatasi konsumsi ramen hanya sesekali, menghindari konsumsi kuah mi dalam jumlah besar, dan lebih berhati-hati dalam mengonsumsi mi jika mereka juga mengonsumsi alkohol untuk mengurangi risiko kesehatan.

Selanjutnya: Negosiasi Pebisnis SPBU Swasta & Pertamina Soal Impor BBM Nonsubsidi Masih Berlanjut

Menarik Dibaca: Prediksi Skor Laga Levante vs Real Madrid di La Liga, 24 September 2025




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×