kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Lockdown di India bikin permintaan batubara anjlok 25%


Sabtu, 02 Mei 2020 / 14:37 WIB
Lockdown di India bikin permintaan batubara anjlok 25%
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Dump trucks haul coal and sediment at the Black Butte coal mine outside Rock Springs, Wyoming, U.S. April 4, 2017. REUTERS/Jim Urquhart/File Photo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Harga batubara anjlok di akhir pekan ini, Jumat (1/5). Batubara untuk kontrak pengiriman Juni 2020 di bursa ICE Newcastle kemarin, turun 2,15% di US$ 52,40 per metrik ton. 

Merosotnya permintaan batubara menjadi salah satu penyebab penurunan harga. Coal India Ltd mengaku, pengiriman pada April 2020 merosot 25,5% dari tahun sebelumnya setelah lebih dari sebulan lockdown nasional. Kegiatan ekonomi terhenti dan mengikis permintaan sumber energi paling dominan di India.

Pengiriman Coal India turun menjadi 39,1 juta ton dalam sebulan. Penambang batubara yang berbasis di Kolkata, India ini mengatakan, produksi mereka turun 10,9% menjadi 40,4 juta ton.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) buka opsi revisi target produksi dan penjualan

Permintaan batubara global sedang menuju penurunan tahunan terbesar sejak Perang Dunia II. Produksi batubara kini menjadi tidak menguntungkan. Pandemi virus corona kian mempercepat kematiannya. Setelah banyak negara yang fokus pada masalah lingkungan menentang penggunaan batubara. 

Lockdown di India telah membuat sejumlah pabrik tutup dan penggunaan listrik di perkantoran turun sampai seperempat. Ini tentu mempengaruhi penggunaan batubara dan menyebabkan persediaan membengkak ke tingkat rekor. 

India memperpanjang pembatasan tinggal di rumah untuk sebagian besar negara itu selama dua minggu mulai 4 Mei.

Rupesh Sankhe, analis Elara Capital India Pvt berharap akan ada pelanggan baru, terutama yang bergantung pada batubara impor, untuk menopang pengiriman. 

Baca Juga: Pasar Batubara di China Mulai Pulih, Tapi Belum Banyak Mengerek Ekspor

Meskipun permintaan untuk bahan bakar terhenti, Menteri Pertambangan India Pralhad Joshi pekan lalu seperti dikutip Bloomberg mengatakan, penambang telah menetapkan produksi lebih tinggi dan menargetkan bisa menjual lebih banyak untuk tahun tahun fiskal yang dimulai 1 April 2020. Karena adanya harapan kebangkitan setelah lockdown dicabut. 
 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×