Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Tingkat infeksi virus corona Jerman perlu turun lagi sebelum lockdown dilonggarkan lebih lanjut. Ini adalah pernyataan institusi kesehatan utama Jerman pada Jumat (24/4).
Kanselir Jerman Angela Merkel khawatir bahwa warga Jerman akan melonggarkan upaya physical distancing. Pemerintah Jerman menolak tekanan dari sejumlah wilayah untuk melonggarkan lockdown lebih lanjut setelah membuka lockdown secara parsial pada pekan ini.
Data dari Robert Koch Institute (RKI) menunjukkan kasus virus corona Jerman yang dikonfirmasi meningkat 2.333 menjadi 150.383 pada Jumat (24/4). Kenaikan angka ini sedikit melambat setelah tiga hari berturut-turut naik. Korban meninggal yang dilaporkan bertambah 227 menjadi 5.321.
"Kita seharusnya tidak menurunkan kewaspadaan kita sekarang," kata wakil presiden RKI, Lars Schaade seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Ingat, makan berlebihan saat buka puasa dan sahur bisa turunkan imunitas
Didorong oleh angka infeksi yang lebih rendah, Jerman pekan lalu mengizinkan toko-toko kecil dibuka kembali dari hari Senin, bersama dengan diler mobil dan sepeda serta toko buku. Syaratnya, mereka mematuhi aturan ketat menjaga jarak dan kebersihan.
Jerman memiliki beban kasus Covid-19 tertinggi kelima setelah Amerika Serikat (AS), Spanyol, Italia dan Prancis. Tapi, tingkat kematian di Jerman turun setelah test yang dilakukan lebih awal dan luas.
Ahli virologi Stephan Ludwig dari University of Muenster mengatakan, Jerman harus berhati-hati untuk tidak berpuas diri setelah melonggarkan lockdown. "Hanya karena seseorang dapat pergi ke toko lagi tidak berarti bahwa dia tidak perlu lagi mematuhi semua batasan dan peraturan kebersihan lainnya," kata Ludwig.
Peritel dengan luas lantai hingga 800 meter persegi kini diizinkan untuk buka. Penata rambut juga bisa dibuka kembali.
Pelonggaran pembatasan bertahap memberikan aturan jarak sosial untuk tetap berlaku sampai 3 Mei. Sekolah akan mulai dibuka dari 4 Mei, dengan prioritas untuk siswa tahun terakhir.
Baca Juga: Iklim tropis menguntungkan Indonesia, Jokowi minta masyarakat tetap waspada corona
Kemarin, Merkel mendesak warga Jerman untuk menunjukkan daya tahan dan disiplin untuk melewati pandemi yang masih awal.
Sementara RKI pada hari Jumat juga memperlebar rekomendasi siapa saja yang harus dites virus. Penduduk yang memiliki gejala infeksi pernapasan harus dites virus corona, meski tidak ada kontak sebelumnya dengan kasus Covid-19.
"Sekarang pemerintah melonggarkan pembatasan secara bertahap ... sangat penting untuk dapat mengidentifikasi Covid-19 pada orang yang hanya memiliki gejala ringan," kata Schaade dari RKI.
Dia menambahkan sekarang ada kapasitas pengujian yang cukup. Apalagi flu biasa tidak lagi mendistorsi pengujian seperti ketika musim dingin. JermanĀ sedang menguji sekitar 260.000 sampel swab per minggu. Tapi laboratorium telah memiliki stok untuk dapat melakukan 640.000 tes mingguan jika diperlukan.
Baca Juga: Pakar kesehatan: Gagasan disinfektan Trump mengejutkan dan berbahaya