kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lockheed Martin Teken Kontrak US$2,3 Miliar untuk Produksi 120 Helikopter Black Hawk


Selasa, 28 Juni 2022 / 13:47 WIB
Lockheed Martin Teken Kontrak US$2,3 Miliar untuk Produksi 120 Helikopter Black Hawk
ILUSTRASI. Helikopter Black Hawk AS?di Bandara Internasional Ben Gurion di Lod, Israel 21 Mei 2017. REUTERS/Amir Cohen


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pentagon pada hari Senin (27/6) memastikan bahwa kontrak senilai US$2,3 miliar untuk memproduksi helikopter militer baru akan diserahkan ke Lockheed Martin. Lewat kontrak ini, Lockheed Martin diharapkan bisa memproduksi setidaknya 120 unit helikopter Black Hawk.

Dalam pernyataan lanjutan, Angkatan Darat AS mengatakan bahwa kontrak berdurasi lima tahun itu sudah termasuk opsi untuk pengadaan 135 pesawat tambahan. Jika opsi dipilih, nilai kontraknya bisa mencapai US$4,4 miliar.

"Perjanjian multi-tahun ini memungkinkan Angkatan Darat untuk memenuhi kebutuhan kemampuan saat ini dan masa depan melalui upgrade, remanufaktur, penggantian, dan penyisipan teknologi," ungkap manajer proyek Helikopter Utilitas, Kolonel Calvin Lane, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: NATO Secara Dramatis Tingkatkan Pasukan Siaga Tinggi di Tengah Ancaman Rusia

Pengadaan helikopter H-60M Black Hawk ini akan dikelola oleh Sikorsky Aircraft yang merupakan anak perusahaan Lockheed Martin. Pejabat Sikorsky menyebut pihaknya telah berinvestasi untuk Black Hawk demi transformasi digital dan modernisasi.

"Sikorsky terus berinvestasi dalam platform Black Hawk, mulai dari keberlanjutan hingga transformasi digital dan modernisasi, untuk memberi pelanggan kami keunggulan kompetitif yang mereka butuhkan," kata wakil presiden program Angkatan Darat dan Udara Sikorsky, Nathalie Previte.

Saat ini Angkatan Darat AS memang sedang berusaha mencari helikopter baru. Dalam proses tender, perusahaan Bell Textron dan tim Sikorsky-Boeing menjadi pesaing terdepan.

Baca Juga: Intelijen Inggris Sebut Perang di Ukraina Telan Korban Hingga 20.000 Tentara Rusia

Melalui program "Future Vertical Lift", Angkatan Darat AS bertujuan untuk menemukan pengganti karena pihaknya akan segera mempensiunkan lebih dari 2.000 helikopter utilitas UH-60 Black Hawk kelas menengah yang dibangun oleh Sikorsky sejak tahun 1970-an.

Black Hawk terbang dengan empat baling-baling utama serta rotor di bagian ekor. Helikopter utilitas ini ditenagai dua mesin turboshaft General Electric T700.

Helikopter ini mampu mengangkut hingga 11 prajurit dalam sekali terbang, mengangkut beban hingga 1.200 kg secara internal, dan hingga 4.100 kg kargo eksternal dengan bantuan jaring.

Black Hawk cukup serbaguna dan kerap dimanfaatkan untuk beragam misi, mulai dari transportasi pasukan, peperangan elektronik, hingga evakuasi aeromedis.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×