Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MADRID. Luka akibat jatuhnya ekonomi Spanyol diprediksi akan mulai terlihat pada pekan ini. Salah satu indikasinya adalah data yang menunjukkan pembengkakan angka pengangguran Spanyol menjadi 6 juta orang akibat rendahnya aktivitas produksi.
Beberapa data penting mengenai ekonomi Negeri Matador ini akan segera diumumkan. Salah satunya adalah neraca perdagangan Spanyol yang rencananya akan segera dirilis pada hari ini (21/1).
Kemudian diikuti oleh data harga perumahan yang akan dirilis besok (22/1). Sejumlah analis yang disurvei Bloomberg meramal, data harga perumahan Spanyol akan menunjukkan penurunan pasar properti Spanyol selama empat tahun berturut-turut.
Selain itu, Bank of Spanyol juga akan merilis estimasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal empat. Nah, baru kemudian disusul dengan data mengenai angka pengangguran yang akan dirilis pada 24 Januari mendatang. Ekonom memprediksi, angka pengangguran Spanyol akan menembus rekor tertinggi di level 26%.
Sejumlah pejabat pemerintahan juga masih pesimistis dengan perekonomian negara ke empat terbesar di kawasan Eropa ini. Mereka meramal, ekonomi Spanyol akan kembali merosot pada tahun ini seiring upaya pemerintah untuk mencapai target anggarannya.
Meski demikian, penurunan ekonomi tidak menyebabkan Spanyol dijauhi investor. Dengan prospek dukungan Bank Sentral Eropa (ECB) melalui bailout, Kementrian Keuangan Spanyol berhasil menambah pendanaan anggaran 2013 yang lebih tinggi. Pada lelang pertama dari rencana tiga lelang yang dijadwalkan, Kementrian Keuangan Spanyol berhasil menjual obligasi senilai 16 miliar euro atau US$ 21 miliar dengan biaya yang rendah.
"Spanyol kemungkinan menarik untuk dibeli saat ini meski fundamental ekonominya mencatatkan penurunan. Namun, kondisi Spanyol ke depannya akan semakin memburuk karena dampak perlambatan ekonomi semakin terasa. Apalagi banyak sektor publik yang memangkas tenaga kerjanya," papar Ricardo Santos, ekonom BNP Paribas SA di London.