Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - CARACAS. Presiden Venezula Nicolas Madura menuding Presiden AS Donald Trump telah memberikan izin pada CIA untuk melakukan operasi teroris rahasia ke berbagai sasaran di Venezuela.
Maduro menyebutkan beberapa sektor yang menjadi target CIA mulai dari minyak, pasokan listrik, hingga militer.
"Mereka telah memberi CIA lampu hijau untuk datang dengan agen langsung dan melakukan operasi rahasia dan teroris terhadap minyak, listrik, militer, dan target lainnya," ungkap Maduro dalam wawancaranya dengan statsiun televisi negara, dikutip oleh Sputnik News.
Terkait dengan masalah tersebut, Maduro juga mengklaim bahwa mata-mata yang baru ditangkap di Falcon State, sempat menjabat sebagai operator komunikasi di pangkalan CIA Irak antara tahun 2006 dan 2016.
Baca Juga: Lantang! Kuba sebut AS ancaman keamanan dunia di sidang PBB
Maduro turut menyinggung kembali keterlibatan Administrasi Penegakan Narkoba AS (DEA) yang dituding berperan dalam menyerang Venezuela dan menggulingkan Caracas.
"DEA tidak terlibat dengan kelompok penyelundup narkoba di Kolombia untuk menyerang Venezuela, hal yang baru adalah mereka telah menyetujui bahwa CIA terlibat di dalam operasi serangan teroris di Venezuela," ungkap Maduro.
Awal tahun ini, 13 orang ditangkap oleh pasukan keamanan Venezuela atas tuduhan terorisme dan penyelundupan senjata. Dua di antaranya kemudian diidentifikasi sebagai warga AS dengan nama Luke Denman dan Airan Barry.
Baca Juga: Jepang mengundang AS untuk latihan militer gabungan di sekitar Senkaku