kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Makin parah, warga muda Malaysia banyak yang meninggal akibat Covid-19


Rabu, 05 Mei 2021 / 04:42 WIB
Makin parah, warga muda Malaysia banyak yang meninggal akibat Covid-19
ILUSTRASI. Umat Muslim berbuka puasa di penghujung hari selama bulan suci Ramadan di Lapangan Merdeka, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (20/4/2021). REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Dr Vinogiri, seorang epidemiolog asal Malaysia mengungkapkan kecemasannya atas penyebaran Covid-19 di negaranya.

Dalam suratnya kepada editor Free Malaysia Today, dia mengungkapkan, data kematian Covid-19 di Malaysia yang dilaporkan dari 31 Maret hingga 30 April menunjukkan tren yang sangat mengkhawatirkan di antara populasi yang lebih muda.

Dr Vinogiri mengungkapkan, sekitar 3,7% kematian terjadi di antara mereka yang berusia antara 25 tahun dan 34 tahun, 7,45% di antara mereka yang berusia antara 35 dan 44 tahun dan 11,2% di antara mereka yang berusia antara 45 dan 54 tahun.

Dari total 19 kasus yang meninggal dunia dalam rentang waktu satu bulan ini, 10 kasus di antaranya berusia antara 23 hingga 50 tahun (47,4%).

Baca Juga: Selain India, ini negara-negara yang juga mengalami lonjakan kasus Covid-19

Data yang dihimpun Dr Vinogiri menunjukkan, sebuah kematian baru-baru ini dilaporkan di Sarawak, kasus No 28.397 adalah seorang pria asal Sarawak berusia 37 tahun yang ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya. Dia memang mengalami ketidaknyamanan di dadanya dan merasakan kelelahan dua hari sebelumnya dan tidak memiliki masalah kesehatan lain yang mendasarinya.

Kematian lain di Sarawak terjadi pada seorang pria berusia 30 tahun yang juga ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya.

Pada 27 April, seorang pria berusia 23 tahun dibawa ke rumah sakit Selayang meninggal dunia dan tidak ada penyakit penyerta yang dilaporkan.

Baca Juga: Malaysia tak lagi gunakan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi, ini alasannya



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×