kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Makin rawan, PBB soroti 12 kasus pembunuhan yang terjadi di kamp pengungsi Suriah


Jumat, 22 Januari 2021 / 14:31 WIB
Makin rawan, PBB soroti 12 kasus pembunuhan yang terjadi di kamp pengungsi Suriah
ILUSTRASI. Makin rawan, PBB soroti 12 kasus pembunuhan yang terjadi di kamp pengungsi Suriah.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - AL-HAWL. Sebanyak 12 kasus pembunuhan telah terjadi di sebuah kamp pengungsian di timur laut Suriah hanya dalam waktu 2 pekan. Fakta ini membuat PBB semakin khawatir akan kondisi keamanan penduduk yang pada dasarnya telah terancam akibat konflik.

Maraknya kasus pembunuhan ini terjadi di kamp Al-Hawl yang didirikan oleh pasukan Kurdi. Kamp ini merupakan yang terbesar di Suriah, menampung hampir 62.000 orang di dalamnya.

Dilansir Arab News dari laporan PBB yang dirilis hari Kamis (21/1), 80% pengungsi merupakan wanita dan anak-anak, termasuk di antaranya berasal dari Suriah, Irak, dan ribuan lainnya dari Eropa dan Asia.

Baca Juga: Kesepakatan rampung, UEA borong jet tempur F-35 dan drone MQ-9 Reaper dari AS

Ribuan orang asing yang mengungsi umumnya adalah keluarga para jihadis dari kelompok Daesh, yang merebut sebagian besar Irak dan Suriah pada tahun 2014. Sementara penduduk Irak dan Suriah sebagian besar melarikan diri dari pertempuran antara Daesh dan pasukan Kurdi.

Pihak PBB yang turut memfasilitasi kehidupan para pengungsi belakangan semakin khawatir akan masalah sosial yang timbul. Apalagi setelah kasus pembunuhan semakin sering terjadi.

"Antara 1 hingga 16 Januari, PBB menerima laporan tentang pembunuhan 12 penghuni kamp Suriah dan Irak," ungkap pernyataan PBB yang dikutip Arab News.

Lebih lanjut, PBB kini menilai bahwa kondisi keamanan di Al-Hawl kini semakin sulit untuk dipertahankan. Kamp tersebut telah menyaksikan beberapa insiden keamanan dalam beberapa bulan terakhir, terkadang melibatkan pendukung Daesh.

Baca Juga: Israel akan bangun 2.500 rumah pemukim baru di Tepi Barat dan Yerusalem Timur




TERBARU

[X]
×