Sumber: Newsweek | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Wali Kota New York dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, secara terbuka mengecam pernyataan Presiden Donald Trump yang mengancam akan menangkap, mencabut kewarganegaraannya, dan mendeportasinya.
Pernyataan tersebut memicu gelombang reaksi keras di tengah meningkatnya ketegangan politik menjelang Pilkada New York.
Mamdani: “Trump Ingin Membungkam Suara Kami”
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu, Mamdani menyatakan bahwa ancaman Trump bukan hanya serangan pribadi, tetapi juga merupakan upaya membungkam seluruh warga New York yang menentang kebijakan imigrasi ekstrem sang presiden.
Baca Juga: Portofolio Kripto Donald Trump Anjlok 78% pada Paruh Pertama 2025
“Presiden Amerika Serikat baru saja mengancam akan menangkap saya, mencabut kewarganegaraan saya, menahan saya di kamp dan mendeportasi saya. Bukan karena saya melanggar hukum, tapi karena saya menolak membiarkan ICE meneror kota kita,” ujar Mamdani.
“Pernyataannya bukan hanya serangan terhadap demokrasi, tapi pesan intimidasi untuk setiap warga New York yang menolak bersembunyi: jika kamu berbicara, mereka akan datang untukmu,” tambahnya.
Latar Belakang Ancaman Trump
Komentar pedas Presiden Trump dilontarkan saat kunjungan ke pusat penahanan imigran "Alligator Alcatraz" di Florida, Selasa lalu.
Saat ditanya soal Mamdani, Trump menjawab: “Kalau begitu kita harus menangkap dia. Kita tidak butuh komunis di negara ini. Tapi kalau sudah ada, saya akan mengawasinya dengan sangat hati-hati demi bangsa ini.”
Trump menambahkan bahwa “banyak orang mengatakan dia di sini secara ilegal,” meski tidak ada bukti atas klaim tersebut. Ia juga menyebut Mamdani sebagai “komunis,” bukan “sosialis,” sebuah label yang dimaksudkan untuk mendiskreditkan posisi politik progresif Mamdani.
Baca Juga: Trump Desak Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata 60 Hari, Israel Sudah Setuju
Siapa Zohran Mamdani?
Zohran Mamdani (33) adalah anggota Majelis Negara Bagian New York yang lahir di Uganda dari orang tua keturunan India. Ia pindah ke New York pada usia 7 tahun dan resmi menjadi warga negara AS pada tahun 2018.
Nama Mamdani menjadi sorotan nasional setelah secara mengejutkan mengalahkan mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, dalam pemilihan pendahuluan Demokrat pekan lalu.
Kemenangannya mengukuhkan posisinya sebagai kandidat resmi Partai Demokrat untuk Pemilihan Wali Kota New York.