Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia akan mengucurkan stimulus tambahan senilai RM 15 miliar atau setara dengan lebih dari Rp 52 triliun untuk mendukung ekonomi yang dilanda pandemi dan melawan Covid-19.
Pekan lalu, Malaysia mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan larangan perjalanan nasional dan penguncian di ibu kota dan lima negara bagian. Ini adalah langkah untuk membantu mengekang penyebaran wabah, yang telah memburuk dalam beberapa hari terakhir di negara Asia Tenggara itu.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pembatasan ketat di bawah perintah kontrol pergerakan atawa movement control order (MCO) yang mulai berlaku pada hari Rabu, seharusnya tidak berdampak banyak pada ekonomi dibandingkan dengan penguncian terakhir pada bulan Maret karena lebih banyak kegiatan ekonomi yang diizinkan untuk dilanjutkan.
"Dengan demikian, dampak MCO saat ini terhadap perekonomian diharapkan dapat dikelola," kata Muhyiddin dalam pidato yang disiarkan televisi, Senin (18/1).
Baca Juga: Southeast Asia's Grab considering U.S. IPO this year
Mobilitas publik dan bisnis hampir terhenti selama enam minggu antara Maret dan April setelah pemerintah memberlakukan pembatasan ketat untuk menghambat penyebaran virus corona. Langkah tersebut menyebabkan ekonomi Malaysia berkontraksi untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade pada kuartal kedua.
Langkah-langkah bantuan baru pemerintah termasuk tambahan RM 1 miliar untuk mendanai pengadaan lebih banyak persediaan bagi petugas perawatan kesehatan garis depan, termasuk reagen dan peralatan skrining serta alat pelindung diri.
Perbankan juga akan memperpanjang moratorium pinjaman dan merestrukturisasi pembayaran kembali untuk individu dan bisnis. Sementara pemerintah akan mempercepat pencairan bantuan tunai kepada keluarga dan individu berpenghasilan rendah dan memperluas ruang lingkup rencana subsidi upah bagi pengusaha.
Baca Juga: Begini alur pelayanan pasien Covid-19 tanpa gejala, gejala ringan, sedang, dan berat
Pemerintah Malaysia meluncurkan langkah-langkah stimulus sebesar RM 305 miliar ringgit atau sekitar Rp 1.058 triliun tahun lalu. Stimuls ini digunakan mulai dari pemberian uang tunai hingga subsidi gaji dan moratorium pinjaman untuk membantu masyarakat dan bisnis mengatasi pandemi.
Pada November, pemerintah mengumumkan rekor anggaran sebesar RM 322,5 miliar atau Rp 1.118 triliun untuk tahun 2021 guna memacu aktivitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan.
Baca Juga: Registrasi vaksinasi Covid-19 bisa lewat WA, ini caranya