kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Malaysia dan Singapura Sepakati Kerja Sama Bangun KEK di Johor


Kamis, 11 Januari 2024 / 12:21 WIB
Malaysia dan Singapura Sepakati Kerja Sama Bangun KEK di Johor
ILUSTRASI. Singapura telah menyepakati untuk bersama-sama mengembangkan KEK di negara bagian Johor, Malaysia Selatan. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Sebagai investor terbesar kedua bagi Malaysia, Singapura telah menyepakati untuk bersama-sama mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di negara bagian Johor, Malaysia Selatan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya negara-negara tetangga di Asia Tenggara dalam mewujudkan pakta penuh, yang bertujuan untuk bekerja sama dalam bidang energi terbarukan dan memperlancar prosedur mulai dari persetujuan bisnis hingga izin perbatasan.

Dikutip dari Reuters (11/1), Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli mengungkapkanĀ zona ini menghadirkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di mana, zona ini akan meningkatkan arus barang dan manusia lintas batas, memperkuat bisnis, dan memberikan manfaat bagi perekonomian keduanya.

Baca Juga: PHK Tiba-Tiba Melanda Lazada, Banyak yang Menangis dan Bingung

Sebagai informasi, Singapura adalah investor asing terbesar kedua di Johor dari Januari hingga Juni 2022, dan menyumbang sekitar 70% dari total investasi asing langsung di bidang manufaktur di Johor.

Sebelum kerja sama tersebut, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menghadiri acara untuk menyelesaikan jalur penghubung jalur kereta ringan sepanjang 4 km antara ibu kota negara bagian Johor Bahru dan Singapura.

Diperkirakan menelan biaya sekitar 10 miliar ringgit atau sekitar US$ 2,2 miliar dan mengalami penundaan, proyek ini, jika selesai pada akhir tahun 2026, akan mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan lintas antara dua tetangga, yang merupakan salah satu penyeberangan darat tersibuk di dunia.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×