Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pada Kamis (31/7/2025), Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim meluncurkan cetak biru lima tahun senilai RM 611 miliar atau setara dengan Rp 2.355 triliun (kurs Rp 3.850), yang terbesar sepanjang sejarah.
Rencana pemerintah Malaysia ini memiliki tujuan yang ambisius yakni untuk mendorong digitalisasi, pengembangan kecerdasan buatan, dan pengembangan lebih lanjut industri-industri bernilai tinggi dan bertumbuh pesat.
Melansir Strait Times, berdasarkan Rencana Malaysia ke-13 (2026-2030), perekonomian Malaysia diproyeksikan tumbuh sebesar 4,5% hingga 5,5% per tahun, sebagaimana diumumkannya di Parlemen.
Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan ekspansi tahunan sebesar 3,7% pada tahun 2023, dan 5,1% pada tahun 2024.
Produk domestik bruto (PDB) diperkirakan akan tumbuh sebesar 4% hingga 4,8% pada tahun 2025.
Cetak biru lima tahun sebelumnya, 2021-2025, memiliki total alokasi investasi sebesar RM 400 miliar, yang berarti rencana baru ini menjanjikan penyaluran dana sebesar 53% lebih banyak, karena Malaysia menghadapi tantangan ekonomi global, termasuk tarif ekspor domestik yang akan diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Baca Juga: Kinerja BKSL Diproyeksi Cemerlang Pasca Akusisi Perusahaan Asal Malaysia
“Rencana ini bukan sekadar retorika,” ujar Datuk Seri Anwar dalam pidatonya.
Dia menambahkan, “Sebaliknya, pemerintah telah menetapkan target keberhasilan yang terukur dalam bentuk angka-angka ekonomi untuk memandu dan memantau pekerjaan yang akan dilakukan.”
Pidato tersebut diselingi seruan "Kekal Anwar" (Pertahankan Anwar) oleh beberapa anggota parlemen, sebagai balasan yang jelas terhadap demonstrasi Turun Anwar (Mundur Anwar) akhir pekan lalu yang diselenggarakan oleh partai-partai oposisi yang dihadiri sekitar 20.000 orang.
Menurut cetak biru yang bertema "Membentuk Kembali Pembangunan", Malaysia menargetkan untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2030, dan menjadi salah satu dari 30 negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
PDB Malaysia berada di peringkat ke-37 di antara negara-negara dengan ekonomi terbesar pada tahun 2024, menurut daftar Bank Dunia.
Baca Juga: Bertemu dengan PM Malaysia, Prabowo Bahas Soal Penyelesaian Konflik Thailand-Kamboja