kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Malaysia Luncurkan Rencana Ambisius senilai Rp 2.355 Triliun!


Jumat, 01 Agustus 2025 / 10:44 WIB
Malaysia Luncurkan Rencana Ambisius senilai Rp 2.355 Triliun!
ILUSTRASI. PM Malaysia Anwar Ibrahim meluncurkan cetak biru lima tahun senilai RM 611 miliar atau setara dengan Rp 2.355 triliun, yang terbesar sepanjang sejarah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Salah satu strategi untuk mendorong perekonomian di sektor teknologi digital dan masa depan adalah fokus pada penelitian, pengembangan, komersialisasi, dan inovasi,  guna menciptakan lebih banyak produk dan layanan berdasarkan konsep "Buatan Malaysia".

Untuk mendorong sektor-sektor strategis bernilai tinggi dan bertumbuh tinggi, Anwar mengatakan bahwa beliau berencana meningkatkan ekspor produk elektronik dan listrik Malaysia menjadi RM 1 triliun pada tahun 2030, dari RM 600 miliar pada tahun 2024. Hal ini akan dilakukan melalui proyek unggulan industri semikonduktor bernilai tinggi dan berteknologi tinggi.

Analis geopolitik Adib Zalkapli mengatakan kepada The Straits Times bahwa Rencana Malaysia ke-13 sangat penting untuk mengembalikan Malaysia ke jalur yang benar setelah bertahun-tahun mengalami kemunduran akibat krisis politik yang berkepanjangan setelah Pemilihan Umum 2018 dan pandemi Covid-19.

Tonton: Pertamina Siap Garap Sengketa Blok Migas Ambalat, Buka Opsi Libatkan Malaysia

“Keberhasilan rencana ini akan sangat bergantung pada pemeliharaan stabilitas politik selama lima tahun ke depan dan tidak adanya gangguan eksternal yang besar seperti krisis kesehatan global lainnya,” ujar Direktur Pelaksana Viewfinder Global Affairs.

Suhu politik Malaysia, yang sebelumnya stabil dalam dua tahun terakhir, telah memanas dalam beberapa minggu terakhir karena ketidakpuasan publik yang muncul akibat perluasan pajak penjualan dan jasa, pengurangan subsidi bahan bakar, dan kenaikan tarif listrik industri.

Selanjutnya: Liverpool Bikin Newcastle Geram, Transfer Alexander Isak Mandek

Menarik Dibaca: Promo HokBen Friday Deals Tiap Jumat, Paket Makan Berdua Cuma Rp 29.000-an Per Orang




TERBARU

[X]
×