Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia akan menawarkan serangkaian insentif pajak untuk perusahaan dan pekerja di zona ekonomi khususnya dengan Singapura di negara bagian selatan Johor.
Melansir Reuters Rabu (8/1), Kementerian Keuangan mengatakan, insentif tersebut berlaku efektif pada tanggal 1 Januari, mencakup tarif pajak sebesar 5% hingga 15 tahun untuk perusahaan yang melakukan investasi baru dalam manufaktur dan layanan, seperti kecerdasan buatan dan rantai pasokan komputasi kuantum, perangkat medis, dan manufaktur kedirgantaraan.
Pekerja terampil juga akan ditawarkan tarif pajak penghasilan sebesar 15% selama 10 tahun.
Baca Juga: Malaysia dan Singapura Umumkan Kesepakatan Zona Ekonomi Johor
Sebelumnya, pada Selasa (7/1) Malaysia dan Singapura mengumumkan kesepakatan tentang zona ekonomi khusus di negara bagian Johor di Malaysia selatan.
Zona ekonomi khusus ini bertujuan untuk mendukung investasi dan membebaskan pergerakan barang dan orang antar negara.
Mengutip Reuters, Selasa (7/1), Malaysia dan Singapura pertama kali sepakat pada prinsipnya untuk bersama-sama mengembangkan zona ekonomi tersebut setahun yang lalu.
Kesepakatan ini diumumkan selama kunjungan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan menteri kabinet senior ke Malaysia.
"Ini proyek penting ... kita berdua bisa lebih kompetitif, meningkatkan proposisi nilai kita, dan bersama-sama menarik lebih banyak investasi ke negara kita," kata Wong dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Malaysia Anwar Ibrahim.
"Saat menegosiasikan perjanjian tersebut, kedua belah pihak telah secara aktif melibatkan para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa KEK memiliki kondisi yang dapat membantu bisnis kami tumbuh bersama dalam jangka panjang."
Baca Juga: Kasus HMPV Melonjak di Malaysia, India & China, Kenali Gejala dan Cara Penularannya
Anwar mengatakan KEK merupakan inisiatif yang unik karena jarang terjadi dua negara bekerja sama dalam satu proyek.
Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli mengatakan, Malaysia dan Singapura bertujuan untuk menarik investasi bernilai tinggi ke Johor di berbagai sektor mulai dari manufaktur dan logistik hingga pariwisata dan transisi energi.
Mereka menargetkan 50 proyek di zona ekonomi tersebut dalam lima tahun pertama sejak dimulainya, dan penciptaan 20.000 lapangan kerja terampil.
Rafizi menambahkan, Malaysia akan mendirikan dan mengelola dana infrastruktur untuk mendukung perusahaan yang ingin mendirikan usaha di sana, sementara Singapura akan membuat dananya sendiri untuk memfasilitasi investasi dan mendukung perusahaan Singapura yang beroperasi di Johor.