kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malaysia tunjuk penyelamat krisis 1997 sebagai kepala bank sentral


Jumat, 22 Juni 2018 / 21:02 WIB
Malaysia tunjuk penyelamat krisis 1997 sebagai kepala bank sentral
Nor Shamsiah Mohd Yunus


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia menunjuk Nor Shamsiah Mohd Yunus sebagai gubernur baru bank sentralnya. Dia efektif memimpin Bank Negara Malaysia untuk lima tahun ke depan, per 1 Juli 2018 mendatang. Penunjukkannya pun sudah disetujui Raja Malaysia.

Nor Shamsiah bukan orang baru di bank sentral Malaysia. Dia bekerja di bank sentral selama 30 tahun dan mengakhiri jabatannya pada Juni 2016 sebagai Wakil Gubernur Bank Negara Malaysia. Dia lalu bekerja untuk Dana Moneter Internasional (IMF) sampai akhirnya dipanggil kembali untuk memimpin pengawas moneter Malaysia ini.

"Bank Negara Malaysia akan lanjut fokus menjaga stabilitas moneter dan finansial. Saya akan beridiskusi dengan staf mengenai situasi sekarang dan apa saja prioritas ke depan," katanya, seperti dikutip Nikkei. 

Nor Shamsiah masuk kembali ke Malaysia ketika investor asing saat ini menghindari pasar emerging. Investor asing sudah menarik lebih dari RM 4,23 miliar (US$ 1,06 miliar) dari bursa saham Negeri Jiran sepanjang 2018 berjalan. 

Dia merupakan sedikit dari pembuat kebijakan yang menyelidiki dana dugaan korupsi 1 Malaysia Development Bhd, kasus yang mengagalkan Perdana Menteri Najib Razak di pemilu Mei lalu. Nor Shamsiah juga terlibat dalam penyelamatan ekonomi Malaysia selama krisis finansial Asia 1997/1998 silam.

Nor akan menggantikan gubernur sebelumnya Muhammad Ibrahim yang mengundurkan diri meski belum memenuhi separuh masa jabatannya. Pengunduran dirinya diduga terkait dengan megakorupsi 1MDB. 

Pasar melihat, Nor Shamsiah akan melanjutkan kebijakan yang ada. "Penunjukkan Nor Shamsiah menyiratkan kelanjutan kebijakan moneter. Seperti Muhamad Ibrahim, dia juga pernah bekerja di bawah Gubernur Zeti Akhtar dan bagian dari komiter kebijhakan moenter," tulis Nomura Group untuk investornya. 


 




TERBARU

[X]
×