Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Miliarder Thailand yang juga mantan Perdana Menteri, Thaksin Shinawatra, mengumumkan pada Selasa bahwa ia akan pulang pada bulan Juli setelah 17 tahun mengasingkan diri. Pengumuman ini dilakukan hanya beberapa hari menjelang pemilihan yang diperkirakan akan dimenangkan oleh partainya.
Meskipun Thaksin, mantan pemimpin Thailand yang paling berpengaruh dan kontroversial, telah gagal memenuhi banyak janji untuk kembali, pernyataannya di Twitter adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir ia menetapkan kerangka waktu.
"Saya meminta izin lagi. Saya telah memutuskan untuk pulang menengok cucu-cucu saya pada bulan Juli, sebelum ulang tahun saya," ujarnya.
Baca Juga: Partai oposisi terbesar ke PM Thailand: Mohon mundur dan segalanya akan berakhir baik
"Saya meminta izin," tambahnya, tanpa menyebutkan dari siapa dia memintanya. "Saya sudah terpisah dari keluarga saya selama 17 tahun. Saya sudah tua."
Mantan kolonel polisi dan pemilik bisnis telekomunikasi berusia 73 tahun ini telah menonjol dalam politik Thailand sejak dia digulingkan dalam kudeta pada tahun 2006. Dia pergi ke pengasingan pada tahun 2008 untuk menghindari penjara atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan yang menurutnya bermotivasi politik.
Partai Pheu Thai, yang dikendalikan oleh keluarga dan sekutu bisnisnya, mendominasi jajak pendapat menjelang pemilihan pada 14 Mei, seperti yang telah dilakukan pada setiap pemilihan sejak tahun 2001.
Putri bungsunya, Paetongtarn, 36 tahun, adalah kandidat perdana menteri dari partai tersebut dan melahirkan anak keduanya minggu lalu.
Namun, hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa partai-partai dalam koalisi dukungan militer yang berkuasa terpaut jauh dari Pheu Thai, termasuk partai Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan partai Persatuan Bangsa Thailand, yang dipimpin oleh seorang jenderal yang memimpin kudeta pada tahun 2014 melawan pemerintah Yingluck Shinawatra, saudara perempuan Thaksin.
Baca Juga: Thailand dilanda aksi demonstrasi anti-pemerintah terbesar sejak 2014