kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   3,00   0,02%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

Marak Terjadi di Indonesia, AS & India, FBI Ungkap Modus Penipuan di WhatsApp


Kamis, 02 Oktober 2025 / 05:49 WIB
Marak Terjadi di Indonesia, AS & India, FBI Ungkap Modus Penipuan di WhatsApp
ILUSTRASI. Marak Terjadi di Indonesia, AS & India, FBI Ungkap Modus Penipuan di WhatsApp


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Info penting untuk Anda pengguna aplikasi WhatsApp. FBI (Biro Investigasi Federal) baru saja mengeluarkan peringatan penting soal modus penipuan terbaru yang marak terjadi belakangan ini. Penipuan melalui aplikasi WhatsApp ini juga terjadi di Indonesia.

Modus penipuan ini memanfaatkan fitur share screen di WhatsApp untuk menguras data dan uang korban. Tak hanya di Indonesia, modus ini marak terjadi di Amerika Serikat dan di India.

Fitur share screen di WhatsApp sebenarnya punya manfaat besar, karena memungkinkan kamu berbagi tampilan layar ke lawan bicara—entah itu satu aplikasi saja, atau seluruh isi layar HP.

Tapi di tangan penipu, fitur ini bisa jadi senjata mematikan.

Baca Juga: Jelang Dijual di Indonesia, Cermati Keluhan Pengguna iPhone 17 di Berbagai Negara

Menurut FBI, pelaku melakukan rekayasa sosial (social engineering) untuk menipu korban. Modus ini sering disebut phantom hacker scam.

Pelaku biasanya mengaku sebagai pihak bank, dan memberi alasan bahwa akun kamu sedang diretas. Selanjutnya, korban diarahkan untuk berpindah ke WhatsApp dan mengaktifkan share screen.

Dan di situlah jebakannya. “Cukup satu klik salah, dan mereka bisa lihat seluruh aktivitas di layar smartphone kamu,” tulis FBI, dikutip dari Forbes (1/10/2025).

Setelah menyalakan share screen, penipu bisa melihat kata sandi, kode OTP, saldo rekening, hingga pesan pribadi. Bahkan, mereka bisa ambil alih akun dan transfer uang secara diam-diam.

Baca Juga: Diprediksi Naik 30% Mulai 2026, Cek Harga BYD Atto M6 Denza Dolphin Oktober 2025

Kasus di Indonesia

Bukan cuma di luar negeri, di Indonesia pun modus ini sudah memakan korban. Salah satunya adalah Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin.

Dalam video di Instagram pribadinya, ia menceritakan bahwa seseorang yang mengaku sebagai petugas kecamatan menelpon via WhatsApp dan meminta Arifin mengaktifkan share screen untuk keperluan KTP Digital.

Untungnya, Arifin curiga dan menolak permintaan tersebut. “Jangan pernah memberikan data pribadi atau akses WhatsApp ke orang tak dikenal,” tegas Arifin. “Pastikan informasi resmi hanya datang dari kanal pemerintah yang sah.”

Cara mencegah modus peniupuan Share Screen WhatsApp

Agar Anda tidak menjadi korban berikutnya, berikut beberapa langkah pencegahan yang wajib dilakukan:

Tips Keamanan WhatsApp Yang Harus Dilakukan Yang Harus Dihindari
Verifikasi identitas penelepon Pastikan nomor dan info dari sumber resmi Jangan percaya langsung orang yang ngaku dari bank, polisi, atau lembaga
Gunakan share screen dengan hati-hati Hanya aktifkan untuk orang yang benar-benar dipercaya Jangan pernah nyalakan saat buka aplikasi finansial
Aktifkan 2FA (Two-Factor Authentication) Untuk WhatsApp dan aplikasi perbankan Jangan abaikan fitur keamanan ini
Update sistem & aplikasi Tutup celah keamanan Jangan pakai aplikasi versi lawas
Edukasi keluarga Terutama orang tua yang rentan jadi target Jangan biarkan mereka tertipu modus serupa
Laporkan nomor mencurigakan Bisa ke Polisi Siber (https://patrolisiber.id) atau call center resmi Jangan cuek kalau lihat tanda-tanda penipuan

Tonton: Kemenkeu Semakin Tegas Kejar Penunggak Pajak

Jangan lakukan ini saat di-telepon nomor asing

❌ Jangan angkat telepon dari nomor asing yang mencurigakan

❌ Jangan terburu-buru ikuti instruksi yang katanya "darurat"

❌ Jangan pernah nyalakan share screen ke orang yang tidak kamu kenal

❌ Jangan buka aplikasi perbankan saat sedang berbagi layar

Penipuan digital makin hari makin kreatif. Fitur yang dibuat untuk mempermudah komunikasi justru bisa jadi pintu masuk bagi pelaku kejahatan kalau tidak digunakan dengan hati-hati. Makanya, sebagai pengguna WhatsApp—terutama yang sering transaksi online atau urusan penting lewat ponsel— wajib waspada dan tidak gampang percaya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "FBI Keluarkan Peringatan Serius untuk Pengguna WhatsApp, Ada Modus Penipuan Baru", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2025/10/01/12030057/fbi-keluarkan-peringatan-serius-untuk-pengguna-whatsapp-ada-modus-penipuan-baru.

Selanjutnya: Intip Rekomendasi Saham INDF, INKP, ITMG, MEDC, dan SMGR untuk Kamis (2/10)

Menarik Dibaca: Promo HokBen ShopeePay SPayLater 1-12 Oktober, Makan Irit Hoka Hemat Cuma Rp 1.000




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×