Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto
MARYLAND. Cita-cita Marriott International Inc membangun bisnis perhotelan terbesar di dunia boleh jadi akan terkabul. Sebab, perusahaan yang melantai di bursa efek Nasdaq dengan kode saham MAR itu berencana menggabungkan usahanya dengan Starwood Hotels & Resorts Worldwide Inc. (Starwood Hotels) setelah sukses membeli perusahaan itu senilai US$ 12,2 miliar.
Pembelian ini sekaligus mengubur rencana Hyatt Hotel Corporation yang juga ikut mengajukan tawaran pembelian Starwood Hotels. Tidak hanya Hyatt, perusahaan asal China disebut-sebut juga mengajukan tawaran untuk memboyong Starwood Hotels.
Starwood Hotels sendiri hingga saat ini memiliki sejumlah merek ternama semisal Westin, The W, Sheraton, dan St. Regis.
Adapun rincian penyelesaian mega transaksi itu sebagai berikut: Marriott akan membayar harga transaksi senilai total US$ 12,2 miliar. Dari jumlah tersebut, Marriott akan membayar US$ 11,9 miliar dalam bentuk saham. Sedangkan sisa sebesar US$ 340 juta akan dibayar Marriott dalam bentuk tunai kepada para pemegang saham Starwood Hotels.
Skema akhir dari aksi akuisisi ini adalah pemilik Starwood Hotels kelak akan memiliki 37% saham Marriott International. Nilai transaksi tersebut juga tercatat 19% lebih tinggi dari harga rata-rata saham Starwood Hotels di pasaran dalam kurun waktu 20 hari terakhir hingga 26 Oktober 2015.
Mengejar pertumbuhan
Dari merger ini, manajemen Starwood Hotels mengaku akan mendapat keuntungan dari jaringan global Marriott International yang terkenal dengan industri resor mewah. Penggabungan kedua perusahaan tersebut kelak akan menghasilkan aset berupa 5.500 hotel dan 1,1 juta kamar hotel di seluruh dunia.
Arne Sorenson, Chief Executive Officer (CEO) Marriott International mengatakan, aksi ini semata-mata demi mengejar pertumbuhan bisnis. "Ini adalah kesempatan untuk menciptakan nilai dengan menggabungkan distribusi dan kekuatan yang dimiliki Marriott dan Starwood," tutur Sorenson, seperti dikutip Business Finance News, Senin (16/11).
Pasca akuisisi ini, Marriott juga akan memperbanyak jumlah komisaris dari sebelumnya 11 anggota menjadi 14 komisaris. Sorenson sendiri akan tetap menduduki jabatan sebagai CEO Marriott.
Dalam transaksi besar ini, Starwood menunjuk Lazard dan Citigroup sebagai penasihat. Sedangkan, Marriott menunjuk Deutsche Bank Securities. Transaksi ini diprediksi akan menyumbang keuntungan dua tahun sejak transaksi ini diselesaikan.