Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Kekhawatiran akan perekonomian Asia yang memburuk semakin menjadi-jadi. Apalagi dua perusahaan teknologi terbesar di kawasan regional sudah memberikan konfirmasi akan mengurangi jumlah karyawannya dalam waktu dekat.
Produsen komponen elektronik TDK, misalnya, beberapa waktu lalu pernah bilang akan memangkas sekitar 8.000 karyawannya di seluruh dunia. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kerugian yang dideritanya.
Keputusan TDK tersebut pada akhirnya juga menyebabkan manajemen perusahaan memutuskan untuk menutup sejumlah pabrik. Pasalnya, TDK memprediksi akan mengalami kerugian mencapai 28 miliar yen atau US$ 304 juta pada tahun keuangan yang berakhir bulan Maret. Padahal sebelumnya, TDK memperkirakan keuntungan sebesar 25 miliar yen.
Selain itu, perusahaan komputer asal China Lenovo yang merupakan salah satu pabrik komputer terbesar di dunia juga mengambil langkah serupa. Rencananya, Lenovo akan merumahkan sekitar 2.500 pekerjanya.
Bagi Lenovo, upaya merumahkan 11% dari total karyawan yang dimilikinya akan memberikan penghematan senilai US$ 300 juta pada tahun keuangan mendatang. Mereka beralasan, langkah tersebut harus dilakukan agar perusahaan dapat tetap bersaing.
“Keputusan ini memang sulit bagi seluruh karyawan Lenovo. Kami percaya langkah yang kami ambil hari ini bisa meningkatkan persaingan Lenovo ke depannya,” jelas Chief Executive William J Amelio.
Adanya pengumuman tersebut membuat sejumlah indeks saham acuan Asia melorot tajam sejak awal tahun. Indeks Nikkei kemarin ditutup dengan penurunan sebesar 3,9%. Sementara indeks Hang Seng terpeleset 3,8%.
Para analis mengatakan, saat ini para investor merasa prihatin atas upaya perusahaan yang mencoba bertahan di tengah amukan badai krisis.