kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masih Pemulihan dari Penyakit Lutut, Paus Fransiskus Batalkan Perjalanan ke Afrika


Minggu, 12 Juni 2022 / 08:50 WIB
Masih Pemulihan dari Penyakit Lutut, Paus Fransiskus Batalkan Perjalanan ke Afrika
ILUSTRASI. Seorang anak laki-laki mendekati Paus Fransiskus selama audiensi umum mingguan di Vatikan, Rabu (20/10/2021). Masih Pemulihan dari Penyakit Lutut, Paus Fransiskus Batalkan Perjalanan ke Afrika.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  VATICAN CITY. Perjalanan Paus Fransiskus ke Afrika bulan depan telah dibatalkan karena penyakit lutut paus berusia 85 tahun itu, kata Vatikan pada Jumat. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan tentang kemampuannya untuk berjalan selama sisa hidupnya.

Keputusan untuk membatalkan perjalanan 2-7 Juli ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan diambil dengan penyesalan atas permintaan dokter paus, yang telah merawatnya karena robek ligamen di lututnya.

Dia telah menggunakan kursi roda selama sebulan terakhir, meskipun dia tetap melakukan aktivitasnya, termasuk pertemuan pada hari Jumat dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan paus, yang terpilih pada 2013, akan melewatkan perjalanan itu agar tidak membahayakan hasil terapi yang dia jalani untuk lututnya pihaknya bertekad itu akan dilakukan pada kemudian hari.

Baca Juga: Paus Fransiskus Memicu Spekulasi Baru Tentang Masa Depan Kepausannya

Sumber-sumber Vatikan mengatakan paus telah menerima beberapa suntikan seminggu untuk penyakitnya, serta terapi fisik, dan dia berharap bisa mendapatkan kembali setidaknya sebagian kemampuan untuk berjalan sebelum perjalanan dimulai.

Pengumuman mengejutkan itu datang hanya dua hari setelah Vatikan merilis nama-nama wartawan yang permintaannya untuk menemani paus di pesawat kepausan telah diterima dan persiapan di kedua negara sedang berjalan dengan baik.

Vatikan tidak mengatakan apakah perjalanan paus yang dijadwalkan 24-30 Juli ke Kanada akan terpengaruh oleh penyakit lututnya.

Paus Yohanes Paulus II, yang meninggal pada tahun 2005 setelah 27 tahun masa kepausan, menggunakan platform beroda untuk bergerak di sepanjang lorong-lorong Basilika Santo Petrus di tahun-tahun terakhirnya tetapi penyakit Parkinson sangat mempengaruhi seluruh tubuhnya, termasuk pernapasannya.




TERBARU

[X]
×