Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MASTERCARD IncĀ masih berupaya mengajukan aplikasi agar sistem pembayaran asal Amerika ini bisa masuk ke pasar China secara mandiri.
"Kami terus berupaya untuk mendapatkan lisensi yang dibutuhkan agar dapat mengakses pasar domestik di China," tulis Mastercard dikutip Reuter, Sabtu (26/1).
Dilaporkan Beijing News, sejatinya Mastercard telah mengajukan aplikasi sejak 2017, namun tanpa alasan, mereka menarik kembali aplikasi pada Juni 2018.
Sebelumnya, untuk masuk ke pasar domestik, sistem pembayaran dari luar China mesti bekerjasama dengan UnionPay. Mastercard sendiri sejatinya telah masuk dalam skema kerjanya ini. Bersama Visa dan Apple Pay.
Sementara pada November lalu, American Express Co, kompetitor Mastercard telah mendahului dengan menjadi sistem pembayaran asal Amerika pertama yang masuk ke pasar China hingga 2020.
Di belahan dunia lain, kompetitor Mastercard lainnya, yaitu Visa Inc juga tengah menghadapi masalah di Eropa. Perwakilan Visa di Eropa, yaitu Visa Europe Service Inc (VESI) dituduh menggelapkan pajak pendapatan sejak 2009-2015 senilai 9,6 juta Euro
Investigasi terkait telah dilakukan oleh Kejaksaan Milan, Italia sejak 2017. Dan pada Desember dinyatakan telah membayar 13,2 juta Euro atau sekitar US$ 15 juta untuk menyelesaikan sengketa pajak ini.
Sekadar informasi, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa raksasa teknologi asal Amerika Serikat memang kerap tersangkut masalah pajak di Italia. Google, Amazon, Facebook, setidaknya telah membayar lebih dari 800 juta euro untuk menyelesaikan masalah pajak.