kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Masuk ke Lyft, induk Google mengguyur US$ 1 miliar


Sabtu, 16 September 2017 / 07:49 WIB
Masuk ke Lyft, induk Google mengguyur US$ 1 miliar


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Alphabet Inc tengah berdiskusi dengan Lyft Inc untuk menjadi pemodal potensial. Menurut sumber Bloomberg, investasi induk usaha Google tersebut untuk mengimbangi persaingan dengan Uber Technologies.

Rencananya Alphabet akan berinvestasi sebesar US$ 1 miliar di Lyft dan akan direalisasikan dalam beberapa pekan ke depan. Dana tersebut bisa saja dari Google atau dari Capital G, perusahaan ekuitas Alphabet. Alphabet dan Lyft menolak berkomentar soal rencana investasi tersebut.

Sekedar mengingatkan, Alphabet juga merupakan pemegang saham Uber melalui perusahaan modal ventura, GV. Di lain sisi, Waymo yang juga unit bisnis Alphabet menuntut Uber atas teknologi mengemudi mobil sendiri.

Waymo akhirnya meneken kerjasama dengan Lyft untuk menguji kendaraan otonom.

Saat ini, Lyft fokus pada pengendalian pengeluaran dan kas. Perusahaan start-up yang berbasis di San Fransisco ini berharap bisa mengejar pertumbuhan yang lebih agresif dengan memberi subsidi lebih banyak kepada supir, memberi diskon kepada pengendara, dan pemasaran ke pasar yang lebih luas. Lyft juga beriklan di televisi besar sejak bulan ini dengan bintang Jeff Bridges.

Pendiri Lyft John Zimmer mengaku, akan tetap independen meski mendapat dana tambahan US$ 1 miliar dari Alphabet dalam waktu dekat. Beberapa investor pun menyarankan Alphabet menjadi rumah bagi start-up layanan sewa kendaraan.

Lyft berbincang secara informal dengan Alphabet dan pengakuisisi potensial lain sejak tahun lalu. Namun pembicaraan tersebut bukan untuk menjual saham Lyft.

Bisnis Lyft cukup bagus, terlihat dari pangsa pasar mereka yang naik pada tahun ini. Ini karena Uber sedang terimbas serangkaian skandal yang mereka timbulkan sendiri.

Uber menghadapi tiga penyelidikan dari otoritas Amerika Serikat (AS) dan beberapa tuntutan hukum lainnya. Dara Khosrowshahi, mantan Chief Executive Officer Expedia Inc menjadi bos baru di Uber sejak minggu lalu. Khosrowshahi berjanji akan menyelesaikan kesepakatan penggalangan dana.

Sebelumnya, Uber telah mendapat pendanaan dari Softbank Group Corp dan perusahaan lain senilai US$ 12 miliar. Pemegang saham Uber lainnya juga akan mencarikan tambahan modal.




TERBARU

[X]
×