Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Peso Filipina dan baht Thailand tercatat sebagai mata uang Asia yang mengalami pelemahan terbesar terhadap dolar AS pada perdagangan awal pekan ini. Sementara mata uang Asia lain bergerak relatif stabil.
Data pergerakan kurs hingga pukul 02:12 GMT Rabu (24/9/2025) menunjukkan, peso Filipina melemah 0,33% menjadi 57,444 per dolar AS, sedangkan baht Thailand turun 0,23% ke level 31,925 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp 16.679 Per Dolar AS pada Hari Ini (24/9)
Sementara itu, rupiah tercatat melemah 0,18% menjadi 16.690 per dolar AS.
Mata uang regional lainnya bergerak relatif stabil: yen Jepang turun tipis 0,07% ke 147,720, dolar Singapura melemah 0,07% ke 1,284, sedangkan rupee India stagnan di 88,755 per dolar AS.
Yuan China turun 0,05% ke 7,115, dan ringgit Malaysia hanya turun tipis 0,02% ke 4,197.
Jika dibandingkan dengan posisi akhir 2024, pelemahan peso Filipina relatif tipis, turun 1,10% sejak awal tahun.
Sementara baht Thailand melemah 7,44% sepanjang 2025, dan rupiah tercatat mengalami depresiasi 3,59% sejak akhir 2024. Di sisi lain, yen Jepang, dolar Singapura, dan ringgit Malaysia justru menguat masing-masing 6,40%, 6,36%, dan 6,46% sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Rupiah Melemah pada Selasa (22/9), Simak Proyeksinya untuk Rabu (24/9/2025)
Analis menilai pelemahan peso dan baht sebagian disebabkan oleh permintaan dolar AS yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi domestik di kedua negara.
Pergerakan mata uang regional yang cenderung lesu ini menandakan investor masih berhati-hati menghadapi risiko global, termasuk kebijakan moneter AS dan tekanan inflasi di kawasan Asia.