kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Mata Uang Asia Menguat, Peso Filipina Terangkat Setelah Suku Bunga Dipangkas


Kamis, 28 Agustus 2025 / 16:31 WIB
Mata Uang Asia Menguat, Peso Filipina Terangkat Setelah Suku Bunga Dipangkas
ILUSTRASI. Peso terapresiasi 0,3% menjadi 56,96 per dolar AS setelah sebelumnya melemah tiga sesi berturut-turut. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD - SEARCH GLOBAL BUSINESS 19 JUN FOR ALL IMAGES


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Mayoritas mata uang Asia menguat pada Kamis (28/8/2025) seiring meningkatnya harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).

Peso Filipina menjadi salah satu yang menonjol setelah bank sentralnya (Bangko Sentral ng Pilipinas/BSP) resmi memangkas suku bunga acuan, meski memberi sinyal siklus pelonggaran kemungkinan telah berakhir.

Baca Juga: Bank Sentral Filipina Turunkan Suku Bunga Acuan Menjadi 5%

Peso terapresiasi 0,3% menjadi 56,96 per dolar AS setelah sebelumnya melemah tiga sesi berturut-turut. Namun, indeks saham acuan Filipina justru terkoreksi lebih dari 1%.

“Peso menguat setelah keputusan BSP memangkas suku bunga, tanpa memberikan kejutan dovish di luar ekspektasi pasar,” ujar Christopher Wong, Ahli Strategi Valuta Asing OCBC.

Gubernur BSP Eli Remolona menegaskan, pihaknya masih melihat risiko inflasi lebih besar dibanding perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Saat ditanya apakah siklus pemangkasan sudah berakhir, ia menjawab, “Berdasarkan data, ya, sudah.”

Meski demikian, Ekonom Senior DBS Radhika Rao memperkirakan BSP masih berpeluang melakukan satu kali pemangkasan tambahan pada kuartal IV-2025, memanfaatkan periode inflasi yang relatif jinak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Penjualan Mobil Baru di Eropa Naik 5,9% pada Juli 2025: Dominasi Tesla Tergeser BYD

Sementara itu, won Korea Selatan memimpin reli mata uang Asia dengan penguatan 0,5% setelah Bank of Korea menahan suku bunga sesuai ekspektasi pasar. Penguatan won turut mendorong indeks Kospi naik 0,3%.

Mata uang Asia lainnya juga terapresiasi, yakni baht Thailand, ringgit Malaysia, dan peso Filipina yang masing-masing naik 0,2%.

Di pasar saham, indeks Jakarta Composite Index (IHSG) menguat 0,6%, sedangkan indeks acuan Kuala Lumpur naik 0,2%. Indeks Shanghai bahkan melesat lebih dari 1%, melampaui penguatan bursa kawasan.

Di sisi lain, dolar AS melemah 0,1% terhadap sejumlah mata uang utama, mencatat pelemahan tiga sesi beruntun.

Baca Juga: Singapura Tindak Tegas Vape Berbahaya: Ancaman Penjara 20 Tahun, Berlaku September

Tekanan terhadap dolar kian besar setelah Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanannya pada The Fed, termasuk upaya untuk memberhentikan Gubernur Fed Lisa Cook dan menggantinya dengan loyalis.

Saat ini, pelaku pasar menilai peluang 84% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan, dengan total pelonggaran mencapai 56 basis poin hingga akhir tahun ini.

Parisha Saimbi, Ahli Strategi FX BNP Paribas untuk EM Asia menuturkan, mata uang yang lebih sensitif terhadap kekhawatiran independensi The Fed adalah yang memiliki eksposur besar terhadap aset AS tanpa lindung nilai, seperti China, Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura.

Sementara itu, indeks saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,4% tertekan prospek bisnis Nvidia di China, meski raksasa AI tersebut melaporkan kinerja keuangan yang solid.

Hal ini ikut menyeret kontrak berjangka saham AS melemah di perdagangan after-market.

Selanjutnya: Saham Bank Plat Merah Bergerak Variatif Kamis (28/8), BBTN Melesat 5,24%

Menarik Dibaca: Prediksi, H2H, dan Line Up Cremonese vs Sassuolo (29/8): Apakah Bang Jay Main?




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×