Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Filipina (Bangko Sentral ng Pilipinas/BSP) kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,0% pada Kamis (28/8).
Keputusan ini sesuai ekspektasi pasar dan menandai pemangkasan ketiga berturut-turut sejak awal tahun.
Inflasi Menurun ke Level Terendah Enam Tahun
Langkah pelonggaran moneter tersebut diambil setelah data terbaru menunjukkan inflasi Filipina mereda ke 0,9% pada Juli 2025, level terendah dalam hampir enam tahun. Penurunan harga barang kebutuhan pokok menjadi faktor utama terkendalinya inflasi.
Di sisi lain, perekonomian Filipina tumbuh 5,5% secara tahunan pada kuartal II 2025, pertumbuhan tercepat dalam satu tahun terakhir. Kombinasi inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi yang membaik memberi ruang bagi BSP untuk melanjutkan kebijakan moneter yang lebih longgar.
Proyeksi Inflasi Masih Stabil
Dalam pernyataannya, BSP menegaskan bahwa prospek inflasi secara umum tidak banyak berubah. Bank sentral memperkirakan inflasi rata-rata sebesar 1,7% pada 2025, 3,3% pada 2026, dan 3,4% pada 2027.
Baca Juga: Filipina Hentikan Impor Beras Selama 60 Hari Mulai 1 September, Demi Lindungi Petani
Meski demikian, BSP memberi peringatan atas potensi kenaikan harga listrik dan beras yang dapat meningkatkan tekanan inflasi. Selain itu, risiko global yang muncul juga perlu terus dipantau.
Kebijakan Moneter untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
“Ke depan, BSP akan tetap menjaga stabilitas harga dengan memastikan pengaturan kebijakan moneter yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan,” demikian pernyataan resmi bank sentral.
Keputusan BSP ini sesuai dengan hasil jajak pendapat Reuters yang melibatkan 26 ekonom, di mana seluruhnya memperkirakan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.