Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Bank sentral Malaysia mempertahankan suku bunga acuannya pada Kamis (6/3), sesuai dengan perkiraan pasar, dengan menyatakan bahwa kebijakan moneter tetap mendukung perekonomian dan selaras dengan prospek inflasi serta pertumbuhan.
Bank Negara Malaysia (BNM) mempertahankan Overnight Policy Rate (OPR) di level 3,00%, di mana suku bunga ini telah bertahan sejak Mei 2023.
Baca Juga: Malaysia Bakal Produksi Semikonduktor Gandeng Arm Holding
Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar bahwa bank sentral tidak akan mengubah kebijakan suku bunga setidaknya hingga akhir 2025.
"Terlepas dari ketidakpastian eksternal, kekuatan aktivitas ekonomi diperkirakan akan tetap terjaga pada 2025, didukung oleh permintaan domestik," kata bank sentral dalam pernyataannya.
Sejumlah bank sentral di kawasan, seperti Bank Indonesia, Bank of Thailand, dan bank sentral Filipina, telah memangkas suku bunga mereka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Pemerintah dan bank sentral Malaysia memperkirakan ekonomi negara itu akan tumbuh antara 4,5% hingga 5,5% pada 2025, setelah mencatat pertumbuhan 5,1% pada 2024.
Baca Juga: Mengapa Awal Puasa di Indonesia Beda dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei?
"Namun, prospek pertumbuhan global, inflasi, dan perdagangan masih menghadapi ketidakpastian yang cukup besar akibat kebijakan tarif dan kebijakan lainnya dari negara-negara besar serta perkembangan geopolitik," tambah BNM.
Bank sentral memperkirakan inflasi Malaysia akan tetap terkendali pada 2025, seiring dengan meredanya tekanan biaya global dan tidak adanya lonjakan permintaan domestik yang berlebihan.
Inflasi utama (headline inflation) dan inflasi inti (core inflation) masing-masing tercatat sebesar 1,7% dan 1,8% pada Januari, menurut BNM.
Meskipun pasar keuangan dapat mengalami peningkatan volatilitas akibat ketidakpastian global, bank sentral menyatakan bahwa prospek domestik yang positif serta reformasi struktural akan membantu menopang nilai tukar ringgit.