Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - LONDON. Bulan ini hingga bulan depan tren pemangkasan suku bunga oleh bank sentral utama mulai berlangsung. Pemangkasan suku bunga diawali oleh bank sentral Kanada yang dilanjutkan oleh bank sentral Eropa pada Kamis (12/9). European Central Bank (ECB) memangkas suku bunga 25 basis point untuk kedua kali di tahun ini.
Pada minggu depan masih ada beberapa bank sentral yang akan memangkas suku bunga. Salah satunya adalah Federal Reserve AS. Keputusan suku bunga Fed akan diputuskan pada 18 September. Jika rencana ini berjalan lancar maka pemotongan suku bunga kali ini menjadi yang pertama sejak tahun 2020.
Beberapa pembuat kebijakan mengisyaratkan pemotongan akan dilakukan karena ekonomi sedang berada di ambang resesi. Para pelaku pasar memperkirakan pemangkasan bunga The Fed sebesar 25 bps akan lebih mungkin dilakukan daripada pemotongan 50 bps. Pasalnya, data inflasi AS masih sesuai proyeksi para analis. Hanya inflasi tahunan AS yang turun 2,5% dari proyeksi 2,6%. Pedagang memperkirakan sekitar 100 bps pelonggaran pada akhir tahun sementara ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan senilai 75 bps.
Baca Juga: Makin Mahal! Harga Emas Mencapai Rekor Tertinggi
Selanjutnya, bank sentral yang akan memangkas bunga adalah Bank Nasional Swiss. Penurunan bunga bank sentral Swiss justru dilakukan lebih awal di antara bank sentral lainnya. Dimana Swiss telah menurunkan bunga pada Maret sebesar 25 bps jadi 1,5% dan dilakukan lagi pada Juni menjadi 1,25%. Bank tersebut telah mengisyaratkan niatnya untuk terus melakukannya.
Pasar memperkirakan, pada tanggal 26 September, 28% peluang Swiss National Bank memangkas bunga sebesar 50 bps, setelah inflasi tahunan turun menjadi 1,1% pada Agustus. Ketua SNB yang akan segera lengser, Thomas Jordan, meyakini franc yang lebih kuat mengancam ekspor.
Bank sentral Swedia disebut akan memangkas bunga pada pertemuan 25 September 2024 sebesar 25 bps menjadi 3,5%. Swedish Riksbank telah mulai memangkas suku bunga pada bulan Mei sebesar 25 bps menjadi 3,75%. Kenaikan bunga berturut-turutnya berhasil menekan inflasi namun di saat yang sama ekonomi Swedia melemah.
Beberapa bank sentral lain yang akan memangkas bunga lagi di bulan depan diantaranya Bank of Canada (BoC). Setalah pada 4 September memangkas bunga sebesar 25 bps menjadi 4,25%. Pasar memperkirakan Kanada akan memangkas lagi 25 bps. Perekonomian Kanada yang lesu, pertumbuhan pengangguran membuat berpikir bahwa pemangkasan bunga sangat diperlukan guna mencapai target inflasi di bawah 2%.
ECB juga akan kembali memangkas suku bunga lagi pada Oktober 2024 sebesar 25 bps. Pelaku pasar memperkirakan pelonggaran lebih lanjut akan sekitar 40 bps hingga akhir tahun.
Selanjutnya bank sentral Selandia Baru alias The Reserve Bank of New Zealand juga akan memangkas bunga pada Oktober 2024 sebesar 25 bps lagi setelah pada Agustus untuk pertama kalinya memotong bunga menjadi 5,25%.
Baca Juga: Wall St Mixed Kamis (12/9), Data PPI Pertahankan Harapan Pemotongan Suku Bunga Kecil
Beberapa aksi yang dilakukan oleh bank sentral dunia ternyata juga tidak membuat bank sentral negara seperti Bank of England (BOE) tergerak untuk menurunkan bunga. BOE diperkirakan akan mempertahankan biaya pinjaman acuan pada 5% pada 19 September, setelah pemangkasan pertamanya pada siklus ini pada bulan Agustus.
Inflasi jasa yang membandel menunjukkan BoE akan lebih lambat melonggarkan kebijakan moneter seperti yang dilakukan Fed dan ECB. Pasar memperkirakan hanya satu pemangkasan lagi pada tahun 2024 sebesar 25 bps dan mungkin dilakukan pada November.
Bank sentral Norwegia, yang akan bertemu minggu depan juga akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 16 tahun sebesar 4,5%. Pada Agustus bank sentral menyebut pengetatan suku bunga masih diperlukan beberapa waktu guna mengekang inflasi yang masih sejalan di atas target bank sebesar 2%.
Pasar baru sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga pertama pada bulan Desember, yang berarti siklus pelonggaran Norwegia kemungkinan dimulai jauh setelah negara-negara lain.
Bank Sentral Australia juga masih mempertahankan suku bunga pada 4,35% sejak November lalu meskipun data ekonomi tak baik. Pasar tidak melihat peluang penurunan suku bunga lebih dari 50% hingga Desember.
Bank sentral Jepang paling beda karena justru membutuhkan kenaikan suku bunga di tahun ini seiring dengan kenaikan inflasi.
Peningkatan suku bunga pada Juli mengejutkan pasar, memperburuk aksi jual saham Jepang dan lonjakan yen. BoJ mengatakan akan mengambil langkah hati-hati untuk memastikan pasar yang bergejolak tidak merugikan bisnis.
Pasar memperkirakan, suku bunga tidak akan berubah pada pertemuan minggu depan di 0,25%. Pasar dan ekonom mengantisipasi kenaikan lainnya pada akhir tahun.
Baca Juga: US Weekly Jobless Claims Modestly Up; Producer Prices Slightly Above Expectations