Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bank of Japan (BOJ) dipekirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu depan. Namun, BOJ mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan segera terjadi dan menyoroti kemajuan yang dicapai ekonomi dalam mempertahankan inflasi di sekitar target 2%.
Serangkaian komentar terbaru dari para pembuat kebijakan BOJ menunjukkan bank sentral semakin yakin bahwa kenaikan upah mendukung konsumsi dan mendorong perusahaan untuk menaikkan harga layanan, memenuhi prasyarat untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
"Saya khawatir risiko inflasi yang lebih tinggi mungkin meningkat," kata anggota dewan BOJ yang beraliran agresif Naoki Tamura pada Kamis (12/9), sepert dilansir Reuters.
Ia menyerukan agar suku bunga jangka pendek dinaikkan menjadi setidaknya 1% segera setelah paruh kedua tahun fiskal berikutnya.
Baca Juga: The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga, Ini Mata Uang yang Diuntungkan
Namun, bank sentral Jepang tampaknya tidak terburu-buru untuk mengambil tindakan karena para pembuat kebijakan menekankan preferensi mereka untuk melangkah hati-hati karena pasar masih bergejolak. Kenaikan yen baru-baru ini juga mengurangi tekanan pada biaya impor.
"Pasar tetap tidak stabil," kata anggota dewan Junko Nakagawa pada hari Rabu, seraya menambahkan BOJ harus meneliti bagaimana pergerakan pasar dapat memengaruhi prospek ekonominya dalam menetapkan kebijakan.
Pada pertemuan kebijakan dua hari yang berakhir pada tanggal 20 September, BOJ diperkirakan mempertahankan suku bunga jangka pendek tetap pada 0,25%, dan mempertahankan pandangannya bahwa ekonomi akan terus pulih secara moderat karena kenaikan upah mendukung konsumsi.
Keputusan kebijakan BOJ muncul dua hari setelah pertemuan Federal Reserve. Bank sentral AS kemungkinan akan memulai siklus pemotongan suku bunga yang telah lama ditunggu-tunggu.
Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini dengan lebih dari tiga perempat dari mereka bertaruh pada kenaikan pada bulan Desember. Tidak ada dalam jajak pendapat yang memproyeksikan kenaikan suku bunga pada minggu depan.
Pasar berfokus pada apakah Gubernur BOJ Kazuo Ueda akan memberikan petunjuk lebih lanjut pada konferensi pers pasca-pertemuan tentang seberapa cepat bank sentral dapat menaikkan suku bunga lagi.
BOJ mengakhiri suku bunga negatif pada bulan Maret dan menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,25% pada bulan Juli dengan pandangan inflasi akan mencapai target 2% dalam beberapa tahun mendatang.
Gubernur Ueda telah menekankan kesiapan BOJ untuk menaikkan suku bunga ke tingkat yang dianggap netral bagi perekonomian, jika pertumbuhan dan inflasi bergerak sesuai dengan proyeksi bank.
Sejauh ini, semuanya tampaknya berjalan sesuai rencana. Ekonomi Jepang tumbuh 2,9% per tahun pada bulan April-Juni dan upah yang disesuaikan dengan inflasi naik selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juli, meredakan kekhawatiran bahwa kenaikan biaya hidup akan menekan konsumsi.
Pengeluaran modal terus tumbuh, meskipun permintaan yang lemah di Tiongkok, melambatnya pertumbuhan AS, dan rebound yen baru-baru ini mengaburkan prospek negara yang bergantung pada ekspor tersebut.
BOJ akan melakukan tinjauan triwulanan atas prakiraannya pada tanggal 30-31 Oktober. Para pembuat kebijakan dapat meneliti data seperti survei sentimen bisnis "tankan" bank yang akan dirilis pada tanggal 1 Oktober.
Pasar dan kalender politik juga kemungkinan akan memengaruhi waktu kenaikan suku bunga BOJ berikutnya. Partai yang berkuasa di Jepang akan memilih pemimpin baru pada tanggal 27 September, yang dapat mengadakan pemilihan umum dadakan pada akhir Oktober atau pertengahan November, kata para analis.
Baca Juga: Pengeluaran Rumah Tangga Jepang Naik 0,1% di Juli, Lebih Lemah dari Perkiraan
BOJ mungkin lebih suka menghindari perhatian politik yang tidak diinginkan dengan menaikkan suku bunga di sekitar waktu pemilihan, yang dapat membuat perubahan kebijakan tidak mungkin terjadi setidaknya hingga bulan Desember.
"Setelah menaikkan suku bunga pada bulan Juli, BOJ dapat menghabiskan waktu untuk meneliti perkembangannya," kata seorang sumber yang mengetahui pemikiran bank tersebut, pandangan yang diamini oleh sumber lainnya.