Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral di sejumlah negara maju mulai mengubah arah bunga pada semester satu tahun ini. Rencana itu diungkapkan bank sentral Eropa yang berencana memangkas suku bunga pada musim semi.
Gubernur bank sentral Prancis Francois Villeroy Galhau percaya diri bisa mulai memangkas bunga karena bisa mencapai target inflasi. "Konsekuensi harus kami ambil, European Central Bank mungkin menurunkan suku bunga pada musim semi dan saya ingatkan Prancis bagian dari Eropa," kata dia, seperti dikutip dari France Info TV.
Francois juga menegaskan kembali bahwa tingkat inflasi di Prancis harus turun menjadi 2% tahun depan. Gubernur European Central Bank (ECB), Christine Lagarde pada awal bulan ini juga mengisyaratkan akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bank sentral yang digelar awal Juni.
Baca Juga: Harga Emas Antam Mulai Turun Setelah Naik Gila-gilaan, Begini Prediksi Selanjutnya
Bank sentral Amerika Serikat juga bakal memangkas suku bunga acuan pada Juni 2024. Semula The Fed diperkirakan bisa memangkas bunga pada Mei 2024. Namun, Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan, pelonggaran kebijakan kemungkinan disesuaikan pada tahun ini.
Namun, inflasi yang masih tinggi dan pasar tenaga kerja yang belum kuat bisa mencegah penurunan suku bunga lebih awal. Tingkat inflasi AS pada Februari 2024 melonjak 3,2% secara tahunan, lebih tinggi dibanding konsesus pasar di 3,1%. Sedang inflasi bulanan naik 0,4% dari perkiraan 0,3%. Kenaikan inflasi disebabkan tingginya harga bensin dan tempat tinggal.
Kondisi berbeda dialami Inggris. Produk domestik bruto Inggris tumbuh 0,2% secara bulanan. Angka ini lebih baik daripada bulan sebelumnya di 0,1% secara bulanan.
"Perekonomian meningkat pada Januari dengan pertumbuhan yang kuat di sektor ritel dan grosir serta sektor konstruksi," kata Liz McKeown, Direktur Office for National Statistics Inggris. Namun inflasi Inggris masih tinggi, hingga kemungkinan Bank of England mempertimbangkan memangkas suku bunga.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi Saat Ekonomi Dunia Diprediksi Melambat