Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menegaskan bahwa perekonomian Thailand berada dalam tahap kritis. Karena itu, dia sekali lagi mendesak bank sentral Thailand untuk menurunkan suku bunga tanpa menunggu pertemuan yang dijadwalkan.
Asal tahu saja, pertemuan Bank of Thailand (BOT) berikutnya dijadwalkan pada 10 April 2024 mendatang.
Di media sosial X, Srettha mengatakan, data ekonomi Thailand terkini menunjukkan perekonomian Thailand berada "dalam tahap kritis".
Pada hari Senin (19/2), Kepala Badan Perencanaan Negara juga memperkuat seruan untuk penurunan suku bunga setelah ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal IV-2023 dari kuartal ketiga. Alhasil, pemerintah Thailand pun menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2024.
Baca Juga: Sehari Pasca Bebas dari Penjara, Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Bertemu Jaksa
Srettha, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, telah berselisih dengan bank sentral Thailand mengenai arah kebijakan moneter.
Dia berulang kali mengatakan bahwa penurunan suku bunga akan membantu perekonomian yang digambarkan berada dalam krisis karena menghadapi utang rumah tangga yang tinggi dan perlambatan ekonomi China.
Di awal pekan, Bank of Thailand mengatakan, lemahnya data pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023 bukanlah suatu kejutan dan akan dibahas pada pertemuan kebijakan berikutnya.
Bank sentral sebelumnya mengatakan pemotongan suku bunga tidak akan banyak membantu perekonomian kecuali masalah struktural diselesaikan.
Awal bulan ini, Bank of Thailand mempertahankan suku bunga kebijakannya stabil di 2,50%, tertinggi dalam lebih dari satu dekade.