kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Bank Sentral Negara Maju Memilih Mempertahankan Suku Bunga


Kamis, 31 Juli 2025 / 21:55 WIB
Bank Sentral Negara Maju Memilih Mempertahankan Suku Bunga
ILUSTRASI. A pedestrian walks past the Federal Reserve Board building on Constitution Avenue in Washington, U.S., March 19, 2019. REUTERS/Leah Millis


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank sentral negara maju memilih tidak mengubah arah suku bunga. Penyebabnya, ketidakpastian ekonomi akibat memanasnya hubungan dagang. 

Bank of Japan (BOJ) dan The Federal Reserve misalnya memutuskan untuk tidak mengubah bunga acuan. Reuters melaporkan, BOJ mempertahankan suku bunga jangka pendek di 0,5%. 

BOJ menyebut faktor kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) membuat ketidakpastian menjadi sangat tinggi. Meski begitu, bank sentral Jepang ini mengaku masih akan menaikkan biaya pinjaman jika ekonomi bergerak sesuai ekspektasi.

Baca Juga: Pernyataan Hasil FOMC Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) 30 Juli 2025

Kamis (31/7), BOJ menaikkan proyeksi inflasi untuk tiga tahun ke depan dan membuat pandangan lebih optimistis dibandingkan tiga bulan lalu. Dalam laporan terbarunya, BOJ merevisi naik proyeksi inflasi inti tahun fiskal 2025 menjadi 2,7% dari sebelumnya sebesar 2,2%. 

Inflasi diperkirakan mencapai 1,8% pada tahun fiskal 2026, naik dari proyeksi sebelumnya di 1,7%, dan pada 2027 naik 2% dari 1,9%.

Peluang pemangkasan

Keputusan BOJ ini mengikuti langkah The Fed sehari sebelumnya yang mempertahankan suku bunga di level 4,25%-4,5%. Chairman The Fed Jerome Powell juga menyatakan, ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September kemungkinan belum akan terjadi.

Menurut FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga pada September kini turun jadi 46%, dari sehari sebelumnya 65%. Pelaku pasar kini juga tak lagi memperkirakan ada dua kali lagi pemangkasan suku bunga, yang besarnya masing-masing 25 basis poin sebelum akhir tahun. 

"Saya rasa The Fed telah menunda kemungkinan pemangkasan suku bunga karena menunggu data tambahan," kata Sonu Varghese, ahli strategi makro global Carson Group. Dia menyebut, ini berarti suku bunga tetap akan tinggi dalam jangka lama.

Baca Juga: Bank Sentral Singapura Tahan Kebijakan Moneter di Tengah Meredanya Ketegangan Dagang

Pekan ini, Bank of Canada (BOC) mempertahankan suku bunga acuan di 2,75% untuk ketiga kali berturut-turut, dengan alasan berkurangnya risiko perang dagang global yang semakin parah. Namun, BoC tidak memberikan proyeksi ekonomi secara rinci karena ketidakpastian kebijakan perdagangan AS.

Sejak Juni 2024, BoC telah memangkas suku bunga sebesar 225 basis poin. Pasar memperkirakan masih ada peluang satu kali pemangkasan lagi hingga akhir tahun.

Pekan lalu, European Central Bank (ECB) juga menahan suku bunga setelah delapan kali melakukan pemangkasan dalam setahun. Banyak analis meyakini siklus pelonggaran telah selesai.

Selanjutnya: DPR Setujui Abolisi untuk Mantan Mendag, Tom Lembong

Menarik Dibaca: Yuk Jalan-jalan, Ini Jadwal KRL Jogja Solo pada Jumat 1 Agustus 2025




TERBARU

[X]
×